Visa Memberikan Pengamanan Tambahan untuk Menunjang Pertumbuhan eCommerce

12/08/2015

 

Menyambut Hari Belanja Online Nasional, Visa - perusahaan teknologi pembayaran global mengumumkan hasil riset yang menunjukkan bahwa 70 persen responden Indonesia melakukan transaksi eCommerce paling tidak satu kali sebulan.  Pembelanjaan secara online sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern orang Indonesia karena dirasakan lebih nyaman serta menawarkan pilihan harga yang kompetitif, juga memungkinkan untuk pengiriman barang langsung ke rumah.

Temuan tersebut diatas merupakan hasil dari Studi Visa mengenai Cara Pembayaran Konsumen (Visa Consumer Payment Attitudes study1). Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa kartu pembayaran adalah salah satu metode yang popular untuk belanja online.

Selain itu hasil studi juga menujukkan bahwa lima kategori belanja teratas bagi orang Indonesia adalah layanan perjalanan (64%), event dan pertunjukan (58%), piranti lunak / aplikasi (57%), layanan keuangan (54%) serta konten digital seperti permainan, musik  dan video (52%).

Namun lebih dari setengah jumlah responden pernah menghentikan proses belanja online mereka, karena loading yang lambat (26%), kuatir dengan keamanan transaksi (23%), proses yang berbelit (20%), navigasi situs yang sulit (18%), atau tidak mobile friendly (7%).

Ellyana Fuad, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, mengatakan: “Kami memahami bahwa keamanan adalah faktor yang sangat penting dalam berbelanja online, oleh karena itu Visa menerapkan sistem keamanan berlapis untuk melindungi setiap transaksi online, termasuk menerapkan Card Verification Value (CVV2 atau kode keamanan 3 digit) dan Verified by Visa (VbV), untuk melindungi para pemegang kartu dalam berbelanja online.”

Card Verification Value (CVV2 atau kode keamanan 3 digit) memastikan bahwa hanya pemegang kartu yang dapat memakai kartunya untuk berbelanja online. Verified by Visa (VbV) merupakan tambahan lapisan keamanan yang menggunakan password sekali pakai (one-time password), berfungsi untuk membantu mengamankan serta mendeteksi masalah yang dapat timbul dari penyalah gunaan kartu dan informasi pribadi antara lain dengan menerapkan Real Time Fraud Monitoring – sistim deteksi pola transaksi.

Ellyana menambahkan, “Dengan adanya berbagai fitur keamanan yang Visa berikan, para pemegang kartu Visa dapat lebih yakin, aman dan nyaman dalam berbelanja online.”

 

1 Visa menunjuk Acorn untuk melakukan studi secara online selama periode Juni sampai dengan Juli 2015, dengan melibatkan 3.000 responden di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapur, Thailand,d dan Vietnam. Profil demografi responden adalah laki-laki dan perempuan berumur diatas 18 tahun dan setidaknya memiliki satu kartu pembayaran.

 

Tentang Visa Inc.

Visa adalah perusahaan teknologi pembayaran global yang menghubungkan konsumen, bisnis, bank dan pemerintahan di lebih dari 200 negara dan teritori, untuk menyediakan pembayaran elektronik yang cepat, aman dan tepercaya.  Kami mengoperasikan salah satu jaringan pemrosesan data tercanggih di dunia – VisaNet – yang mampu menangani lebih dari 56,000 pesan transaksi per detik dengan perlindungan dari penipuan bagi konsumen dan pembayaran terjamin untuk merchant. Visa bukan bank dan Visa tidak menerbitkan kartu, menaikkan batas kredit atau menetapkan harga dan biaya bagi konsumen. Walaupun demikian, inovasi Visa memungkinkan bank-bank rekanannya untuk menawarkan lebih banyak pilihan kepada konsumen: membayar saat ini juga dengan kartu debit, membayar di muka dengan kartu prabayar, atau membayar di kemudian hari dengan produk kartu kredit. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi usa.visa.com/about-visa, visacorporate.tumblr.com dan @VisaNews.