Studi Visa Menunjukkan Peningkatan Pembayaran Elektronik telah Menambahkan PDB Indonesia sebesar US$2,17 Milyar

04/11/2016

Peningkatan penggunaan pembayaran elektronik tiap tahunnya menciptakan lapangan pekerjaan baru setara dengan 62.960 pekerjaan di Indonesia antara tahun 2011 sampai tahun 2015.

 

Hasil studi Moody Analytics untuk Visa “The Impact of Electronic Payments on Economic Growth” yang menganalisa dampak pembayaran elektronik terhadap pertumbuhan ekonomi di 70 negara antara tahun 2011 sampai dengan 2015 menemukan bahwa peningkatan penggunaan produk pembayaran elektronik, seperti kartu kredit, kartu debit dan kartu prabayar telah menciptakan lapangan pekerjaan baru rata-rata setara dengan 62.960 pekerjaan setiap tahunnya dan meningkatkan Produk Domestik Bruto Indonesia sebesar US$2,17 milyar.

Secara global, peningkatan pembayaran elektronik telah menciptakan lapangan pekerjaan baru rata-rata setara dengan 2,6 juta pekerjaan per tahun dan menambahkan PDB sebesar US$298 milyar.

Studi ini juga menemukan bahwa elektronifikasi pembayaran memberikan manfaat kepada pemerintah dengan menciptakan iklim usaha yang lebih stabil dan terbuka. Selain itu pembayaran elektronik juga membantu meminimalkan apa yang sering disebut sebagai grey economy – atau kegiatan ekonomi berbasis uang tunai yang tidak dilaporkan.

Pembayaran elektronik dinilai telah berhasil mendorong peningkatan potensi penerimaan pajak yang bagi pemerintah. Selain itu pembayaran elektronik juga menekan biaya pengelolaan uang, dan memberikan jaminan pembayaran untuk pedagang serta mendorong inklusi keuangan.

Ellyana Fuad, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia mengatakan: "Hasil studi ini membuktikan bahwa pembayaran elektronik telah memberikan banyak manfaat bagi Indonesia maupun negara lainnya. Studi ini juga menekankan pentingnya kebijakan publik yang tepat untuk menciptakan system pembayaran terbuka dan kompetitif agar memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja.”

"Sekalipun hasil studi ini cukup menggembirakan, namun data World Bank1 mengungkapkan bahwa hanya 36 persen penduduk Indonesia memiliki rekening bank di lembaga keuangan formal. Apabila kita dapat mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia mengakses pembayaran secara elektronik, maka bisa dibayangkan bagaimana manfaatnya bagi perekonomian di Indonesia. Visa akan terus mendukung gerakan Nasional Non-Tunai Bank Indonesia dan bekerja sama dengan bisnis lokal, pemerintah dan pemangku kepentingan di industri untuk melanjutkan dan memperluas penggunaan pembayaran elektronik di Indonesia."

Berikut beberapa poin penting lainnya dari hasil studi ini:

• Peluang Pertumbuhan:

Penetrasi Kartu: Real consumption tumbuh rata-rata 2,3 persen pada tahun 2011-2015. Ini berarti bahwa penggunaan kartu menyumbang sekitar 0,4% dari pertumbuhan konsumsi. Di negara berkembang pertumbuhan konsumsi umumnya lebih tinggi, maka peningkatan jumlah kartu akan memberikan dampak yang lebih besar. Penggunaan Kartu: Negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penggunaan kartu yang tinggi juga akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Misalnya, kenaikan besar dalam PDB tercatat di Hongaria (0,25%), Uni Emirat Arab (0,23%), Chili (0,23%), Irlandia (0,2 %), Polandia (0,19%) dan Australia (0,19%).

• Kontribusi Terhadap Lapangan Pekerjaan:

Peningkatan penggunaan kartu menambahkan rata-rata 2,6 juta pekerjaan setiap tahunnya di 70 negara antara 2011 sampai dengan 2015. Dua negara dengan rata-rata penambahan lapangan pekerjaan terbesar adalah Tiongkok sebanyak 427.000 pekerjaan dan India sebanyak 336.000 pekerjaan. Hal ini disebabkan oleh kombinasi antara produktifitas kerja yang meningkat dengan pesat dan pertumbuhan penggunaan kartu pembayaran di kedua negara tersebut.

• Negara berkembang dan negara maju:

Peningkatan penggunaan kartu pembayaran di negara berkembang dan negara maju telah mendorong pertumbuhan tingkat konsumsi, dimana tingkat konsumsi di negara berkembang mencapai 0,2 persen, dan 0,14 persen di negara maju selama periode 2011 sampai dengan 2015. Sedangkan pertumbuhan PDB di negara berkembang dan di negara maju tercatat masing-masing sebesar 0,11 persen dan 0,08 persen. Hal ini menunjukkan bahwa terlepas dari besar kecilnya tingkat penetrasi kartu disemua negara, manfaat dari peningkatan konsumsi karena kenaikan penggunaan kartu telah dirasakan.

• Potensi Pertumbuhan:

Dari studi yang dilakukan terhadap 70 negara, Moody’s menemukan bahwa setiap 1 persen kenaikan pembayaran elektronik dapat menghasilkan kenaikan rata-rata sebesar US$104 miliar setiap tahunnya terhadap konsumsi barang dan jasa. Dengan asumsi bahwa faktor lainnya di masa yang akan datang tetap sama, penggunaan kartu dapat meningkatkan rata-rata sebesar 0,04% setiap tahunnya terhadap PDB suatu negara.

Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan pembayaran elektronik saja belum dapat meningkatkan kesejahteraan suatu negara -- hal ini perlu didukung dengan adanya sistem keuangan yang baik dan ekonomi yang sehat agar dampak pembayaran elektronik dapat maksimal. Selain itu, studi ini juga merekomendasikan untuk mendorong elektronifikasi pembayaran, negara harus mendorong kebijakan yang meminimalkan peraturan yang tidak diperlukan, mengembangkan infrastruktur keuangan yang kuat, yang pada akhirnya akan mendorong tingkat konsumsi yang lebih besar.

Studi dan materi lebih lanjut dapat dilihat di visa.com/MoodysAnalytics.

 

1 Financial Inclusion Data, World Bank, 2014. http://datatopics.worldbank.org/financialinclusion/country/indonesia

 

Tentang Visa Inc.

Visa adalah perusahaan teknologi pembayaran global yang menghubungkan konsumen, bisnis, bank dan pemerintahan di lebih dari 200 negara dan teritori, untuk menyediakan pembayaran elektronik yang cepat, aman dan tepercaya. Kami mengoperasikan salah satu jaringan pemrosesan data tercanggih di dunia – VisaNet – yang mampu menangani lebih dari 65,000 pesan transaksi per detik dengan perlindungan dari penipuan bagi konsumen dan pembayaran terjamin untuk merchant. Visa bukan bank dan Visa tidak menerbitkan kartu, menaikkan batas kredit atau menetapkan harga dan biaya bagi konsumen. Walaupun demikian, inovasi Visa memungkinkan bank-bank rekanannya untuk menawarkan lebih banyak pilihan kepada konsumen: membayar saat ini juga dengan kartu debit, membayar di muka dengan kartu prabayar, atau membayar di kemudian hari dengan produk kartu kredit. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi usa.visa.com/about-visa, visacorporate.tumblr.com dan @VisaNews.