Studi Visa: Tren traveling pascapandemi lampaui masa pra-Covid, wisatawan utamakan kontrol dan kemandirian

10/06/2023

 

Seiring dengan bangkitnya tren perjalanan pascapandemi, studi menunjukkan bahwa fleksibilitas, kenyamanan, dan keamanan terus dicari oleh para wisatawan di seluruh dunia. Studi Global Travel Intentions Study (GTI) 20231 Visa terbaru menunjukkan kebiasaan wisatawan dalam melakukan perjalanan yang terus berkembang, serta menyajikan peta jalan bagi sektor bisnis untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Di Indonesia, beberapa temuan utama dari studi GTI mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia sangat menyukai memegang kendali dan kemandirian dalam bepergian, di mana 84% wisatawan lebih memilih perjalanan yang sepenuhnya mandiri atau setengah-mandiri dibanding mengikuti paket tur, dan 46% wisatawan bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi agar lebih bebas mengakomodasi perubahan dalam rencana perjalanan mereka.

"Senang sekali melihat peningkatan aktivitas traveling pascapandemi yang bahkan melampaui sebelum pandemi. Kami tetap optimis bahwa pariwisata akan tetap menjadi tulang punggung ekonomi yang vital, terutama menjelang musim liburan akhir tahun. Visa memfasilitasi aktivitas belanja lintas negara yang aman dan nyaman, baik bagi wisatawan asing yang datang dan berbelanja di berbagai landmark lokal yang menarik, maupun bagi masyarakat Indonesia yang bepergian di dalam maupun ke luar negeri," ujar Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia.

Tiga tujuan utama ke luar negeri bagi 92% wisatawan Indonesia adalah negara-negara Asia Pasifik seperti Singapura, Jepang, dan Malaysia. Negara-negara di kawasan ini menjadi pilihan karena kedekatan geografis dan keterjangkauan harga. Selain itu, destinasi di Asia seringkali memberikan perpaduan antara pengalaman berbelanja dan kuliner yang familiar, serta atraksi budaya yang menarik bagi orang Indonesia.

"Seiring dengan optimisme kami atas digitalisasi perjalanan yang meliputi pembelian tiket pesawat dan tur, akomodasi, asuransi perjalanan, dan tentu saja belanja, studi ini juga menunjukkan bahwa 72% wisatawan Indonesia masih memiliki kekhawatiran terkait pembayaran sebelum melakukan perjalanan. Hal ini dapat menimbulkan stres bagi mereka yang belum berpengalaman dalam pembayaran digital, dan yang merasa perlu membawa uang tunai serta mencari tempat penukaran uang dan ATM. Pembayaran contactless telah menjadi pilihan di banyak negara di seluruh dunia. Kami mendukung semua pemangku kepentingan dalam ekosistem untuk terus meningkatkan kerja sama dalam menggalakkan pembayaran nontunai dan contactless di Indonesia," tambah Riko.

Memajukan pariwisata merupakan tujuan bersama, dan Visa berkomitmen untuk terus berperan dalam ikut membentuk masa depan industri ini dengan memfasilitasi penerimaan pembayaran digital secara luas untuk siapa pun, di mana pun.

 

1 Studi Global Travel Intentions 2023 mensurvei lebih dari 40.000 konsumen secara global di 37 negara, termasuk sekitar 1.000 responden di Indonesia, mengenai kegiatan traveling yang dilakukan oleh para wisatawan dalam 12 bulan terakhir dan niat mereka untuk melakukan perjalanan dalam 12 bulan ke depan. Penelitian lapangan dilakukan dari bulan April 2023 hingga Juni 2023.

 

Tentang Visa

Visa (NYSE: V) adalah pemimpin dunia dalam pembayaran digital yang memfasilitasi transaksi antara konsumen, pedagang, lembaga keuangan, dan institusi pemerintah di lebih dari 200 negara dan wilayah. Misi kami adalah menghubungkan dunia melalui jaringan pembayaran yang paling inovatif, mudah, andal, dan aman, yang memungkinkan individu, pelaku usaha, dan perekonomian untuk terus berkembang. Kami meyakini bahwa ekonomi yang inklusif akan mampu memberdayakan semua orang di mana pun mereka berada. Kami juga meyakini bahwa akses merupakan fondasi utama untuk terus mendorong pergerakan uang di masa depan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi Visa.com.