Risk & Security AI: Masa Depan Baru

 Bacaan menit

Dari tahun ke tahun, kecerdasan buatan (AI) telah memberikan gambaran bagaimana teknologi dapat meningkatkan efisiensi dan kemampuan di masa depan. Kini bukan sekedar imajinasi, teknologi AI secara aktif mentransformasi dan membentuk ulang fondasi masyarakat serta perekonomian.

Visa telah melihat potensi besar AI sejak lebih dari 30 tahun lalu. Dalam dekade terakhir, Visa berinvestasi lebih dari USD3 miliar[1] dalam pengembangan AI dan infrastruktur data, yang tidak hanya untuk mencegah penipuan secara proaktif, tetapi juga untuk memfasilitasi pergerakan uang yang lebih aman dan cerdas. Melalui lebih dari 100 produk dengan teknologi AI[2], Visa mendukung penggunaan AI secara bertanggung jawab, khususnya dalam membangun dan mempertahankan kepercayaan konsumen. 

 

Komitmen penuh terhadap AI generatif 

Masa depan pembayaran akan semakin digital, fleksibel, dan berfokus pada konsumen. Visa menjadi garda terdepan dengan memanfaatkan AI generatif untuk meningkatkan produktivitas sekaligus memperkuat ekosistem pembayaran.

Bagi para pengembang, Visa menghadirkan platform seperti GitHub Copilot dan GPT-4 yang memudahkan inovasi lebih cepat melalui interaksi teks maupun suara. Selain itu, Visa juga meluncurkan Generative AI Ventures senilai USD100 juta[3], yang bertujuan mendorong munculnya perusahaan baru untuk merancang masa depan kegiatan jual-beli dan pembayaran melalui teknologi AI. 

Layanan Visa Advisory mendukung klien dalam memaksimalkan penggunaan AI untuk meningkatkan cara mereka melayani pelanggan, mulai dari strategi akuisisi, engagement, retensi, hingga manajemen risiko.

Akuisisi talenta yang tepat merupakan aspek penting dalam strategi AI generatif. Di tengah tantangan mencari tenaga ahli di sektor jasa keuangan, Visa berkomitmen menarik dan mempertahankan para profesional untuk mendorong kemajuan inisiatif AI kami.

 

Mengatasi penipuan di era AI generatif  

Seiring berkembangnya teknologi, risiko penipuan juga ikut meningkat. Biaya kejahatan siber diperkirakan mencapai USD7 triliun pada tahun 2022, dan diproyeksikan melonjak hingga USD10,5 triliun pada tahun 2025[4]. Penipuan yang menyasar konsumen kini menjadi semakin canggih dan masif dengan kerugian finansial yang diperkirakan mencapai USD1 triliun pada tahun 2023[5]

Sebagai platform SaaS terbesar di dunia, Visa melindungi ekosistem pembayaran dari kejahatan siber dengan memanfaatkan teknologi, keahlian, dan proses yang canggih untuk mendeteksi serta mencegah penipuan. Dalam lima tahun terakhir, Visa telah berinvestasi lebih dari USD 10 miliar untuk teknologi. Hasilnya nyata, hanya dalam setahun, Visa berhasil memblokir penipuan senilai USD 40 miliar, mencegah 80 juta transaksi mencurigakan, dan menghentikan lebih dari USD 122 juta penipuan eCommerce yang terdeteksi malware.[6]

Selain itu, Visa memperkuat  layanan Visa Account Attack Intelligence (VAAI) dengan fitur baru bernama VAAI Score, yang memanfaatkan AI generatif untuk mengidentifikasi dan memberi skor serangan enumerasi. 

 

Bagaimana transaksi otomatis yang aman mendukung belanja berbasis AI

AI generatif siap mengubah dunia perdagangan, tidak hanya eCommerce dan belanja lewat ponsel, tapi juga dengan menghadirkan era baru yang disebut agentic commerce. Dalam era ini, agen belanja berbasis AI akan memberikan pengalaman yang lebih personal bagi setiap konsumen[7] dengan memahami kebutuhan individu dan keluarga, termasuk preferensi, persediaan barang, dan anggaran. Agen cerdas ini akan menghemat banyak waktu dan uang bagi konsumen. Oleh karena itu, para pelaku bisnis perlu mengembangkan kemampuan baru dan berinvestasi pada infrastruktur modern agar dapat berkembang di era AI generatif ini dan meninjau ulang model operasi tradisional.

Pembayaran berperan penting dalam kesuksesan agentic commerce. Integrasi yang lancar sambil tetap memprioritaskan privasi dan kendali pengguna atas data transaksi menjadi prioritas. Seperti tokenisasi kartu pembayaran, konsumen akan secara selektif membagikan data pembelian kepada agen AI mereka. Mekanisme ini akan mendorong rekomendasi personal dan keputusan pembelian otomatis, sehingga menciptakan pengalaman belanja yang dinamis tanpa mengorbankan privasi pengguna.

 

Mempersiapkan diri menghadapi era pasca kuantum

Gelombang teknologi berikutnya, quantum computing (komputasi kuantum), diperkirakan akan mengubah dunia dalam waktu 15-20 tahun. Tidak seperti komputer klasik, komputasi kuantum menggunakan qubit yang bisa bernilai nol dan satu sekaligus, menghasilkan daya komputasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

AI kuantum & pembayaran

Gabungan komputasi kuantum dan AI, atau Quantum AI, akan merevolusi pembayaran. Salah satu penerapannya adalah algoritma enkripsi kuantum yang meningkatkan keamanan transaksi keuangan. Quantum Key Distribution (QKD) menawarkan enkripsi yang nyaris tidak bisa ditembus, sangat penting di era penjahat siber sudah mengumpulkan data terenkripsi untuk mengantisipasi kemampuan dekripsi kuantum[8].

Selain itu, algoritma kuantum akan merevolusi deteksi penipuan dan manajemen risiko di  lembaga keuangan. Teknologi ini memproses kumpulan data yang sangat besar dan skenario yang kompleks secara real-time, jauh melebihi kemampuan sistem saat ini.

Peran Visa

Visa telah terlibat aktif dalam penelitian kriptografi pasca-kuantum selama dekade terakhir, mulai dari menerbitkan penelitian, berkolaborasi dengan badan standar, hingga mengembangkan protokol kriptografi baru yang tahan terhadap serangan komputer kuantum. Visa Research, yang memiliki lebih dari 50 paten dan 64 publikasi, telah mendorong kemajuan signifikan dalam bidang ini. Selain itu, Visa juga bekerja sama dengan lembaga industri seperti NIST (Badan Standar Nasional AS), yang baru-baru ini menetapkan standar enkripsi pasca-kuantum pertama.

Visa terus berinovasi dan berkembang secara bertanggung jawab

Visa mendorong regulasi AI untuk bersifat global, fleksibel, dan kolaboratif melalui kerja sama dengan pemerintah, regulator, pembuat kebijakan, akademisi, dan pelaku industri untuk menekankan perlunya framework yang menangani potensi risiko tanpa menghambat inovasi. Karena teknologi AI tidak mengenal batas negara, diperlukan pendekatan global yang bisa bekerja lintas wilayah dan sektor.

Di Visa, kami percaya bahwa regulasi yang fleksibel dan adaptif sangat krusial  mengingat evolusi  AI yang pesat. Transparansi dalam operasional model juga tidak kalah pentingnya untuk membangun kepercayaan. Perspektif ini didasari oleh pengalaman Visa sendiri yang beroperasi dalam industri yang menunjukkan pentingnya regulasi untuk mendukung kemajuan AI yang bermanfaat.

Berfokus pada masa depan

Visa sudah mengambangkan AI sejak 1993 dan saat ini platform kami menjadi salah satu contoh konkret dari manfaat AI. Kehadiran teknologi AI generatif menjadi momen penting dalam sejara karena dapat memberikan respons berbasis data yang realistis dari model bahasa besar (Large Language Model) sambil memproses pola data kompleks secara bersamaan.

Hal ini menunjukkan potensi inovasi yang tak terbatas. Fase berikutnya akan membuka peluang yang lebih besar, dan Visa siap menciptakan inovasi di masa depan melalui kolaborasi.

__________________________________________

¹ 30 years of AI and counting, Rajat Taneja, President of Technology, Visa, 14 September 2023

² How generative AI is heralding a payments revolution across Asia Pacific, visa.com/sg (Singapore)

³ https://usa.visa.com/about-visa/newsroom/press-releases.releaseId.19986.html

⁴ The Latest 2025 Cyber Crime Statistics, Charles Griffith - Director of Technology and Innovation at AAG, 1 January 2025

⁵ Biannual Threats Report - A Payment Ecosystem Report by Visa Payment Fraud Disruption Global States of Scam Report, GASA, December 2023

⁶ Visa Payment Fraud Disruption Source; Visa Payment Fraud Disruption scorecard

⁷ The Dawn of the Agentic Commerce Era – Putting Gen AI to Work for Shoppers, Scott Friend, 14 November 2024

⁸ https://www.pymnts.com/news/artificial-intelligence/2024/the-impact-quantum-powered-ai-could-have-on-payments/