Business Growth Perpindahan Uang di Era Digital: Menjawab Dinamika Ekonomi Baru

 Bacaan menit

Bisnis yang berjalan seperti biasa tak lagi cukup. Transformasi digital telah mengubah cara kita bekerja, memperoleh pendapatan, dan bertransaksi.  Di tengah perubahan ini, perpindahan uang menjadi fondasi penting dalam mendukung ekonomi digital yang semakin dinamis dan lintas batas.

Ekonomi Gig dan Mobilitas Finansial

Cara kita bekerja telah berevolusi secara drastis. Pandemi mempercepat adopsi kerja yang lebih fleksibel dan memperkuat pertumbuhan ekonomi gig, sebuah ekosistem kerja berbasis proyek atau kontrak¹ yang kini menyerap lebih dari separuh angkatan kerja di Asia Tenggara². Konektivitas seluler dan penetrasi smartphone memperkuat tren ini, menjadikan platform digital dan super app sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. 

Namun, perubahan ini juga menuntut sistem pembayaran yang lebih adaptif. Para pekerja gig kini menuntut pembayaran yang cepat, andal, dan fleksibel—bukan lagi sebulan sekali, melainkan sesuai ritme kerja mereka. Seperti disampaikan oleh Maria Sahara, Head of Money Movement Solutions, “Pembayaran individu kini terjadi lebih sering dan dalam berbagai bentuk, mulai dari imbalan jasa, tip, hingga hadiah, sehingga kecepatan dan kepercayaan menjadi kunci.”

Tantangan Baru bagi Industri Keuangan

Perubahan pola kerja dan konsumsi ini menciptakan tantangan baru bagi industri fintech dan jasa keuangan. Di sektor konten, media sosial, dan gaming, pembayaran lintas negara menjadi kebutuhan mendesak. Platform global harus mampu mentransfer dana secara real-time kepada kreator, teknisi, dan pekerja lepas di berbagai belahan dunia.

Gelombang besar perubahan ini menjadi tantangan bagi  penyedia jasa keuangan untuk menemukan teknologi dan mekanisme baru dalam mengelola jaringan pembayaran yang kompleks terutama ketika melihat potensi keuntungannya yang sangat besar. Secara global, total nilai ekonomi gig diperkirakan akan tumbuh rata-rata sebesar 16,18 persen antara tahun 2022 hingga 2027.³

Solusi seperti Visa Direct hadir untuk menjawab tantangan ini. Dengan jangkauan lebih dari 3 miliar kartu, 2 miliar rekening, dan 1,5 miliar e-wallet atau dompet digital di lebih dari 190 negara, Visa Direct memungkinkan pengiriman dana langsung ke berbagai endpoint secara cepat dan aman.

Pertumbuhan e-wallet menjadi katalis penting dalam memperluas akses keuangan. Di Asia Tenggara, di mana 6 dari 10 orang masih unbanked atau underbanked, dompet digital menjanjikan inklusi yang lebih luas. Nilai transaksi global dompet digital diperkirakan akan melampaui USD 12 triliun pada 2026, naik dari USD 7,5 triliun saat ini.⁴

 

Perpindahan uang bukan sekadar soal infrastruktur, tetapi juga tentang pengalaman. Konsumen dan pelaku bisnis kini mengharapkan proses yang cepat, transparan, dan kompetitif. Seiring pertumbuhan pasar, Visa terus memperluas titik akses dan berkolaborasi dengan mitra untuk mempercepat arus dana global.

“Perjalanan ini tidak akan berhenti,” ujar Maria. “Kami terus berinovasi untuk memastikan bahwa setiap transaksi, sekecil apa pun, dapat terjadi dengan kecepatan dan keandalan yang dibutuhkan oleh ekonomi digital masa kini.

__________________________________________

¹ What is the gig economy? | McKinsey

² https://www.adb.org/sites/default/files/publication/758611/covid-19-labor-markets-southeast-asia.pdf

³ https://www.globenewswire.com/en/news-release/2022/10/28/2543763/0/en/Gig-Economy-Market-2022-2027-Size-Share-Growth-Rate-Recent-Development-Demand-Trends-Key-Players-Profiles-Segmentation-Mergers-Acquisitions-Expansion-Plans-and-Forecast-Research-In.html

⁴ https://www.chargedretail.co.uk/2022/04/26/digital-wallets-transaction-value-to-grow-by-60-by-2026-globally/