Business Growth Transformasi Transaksi Lintas Negara: Dulu, Sekarang, dan Masa Depan

 Bacaan menit

Pembayaran lintas negara mengalami pertumbuhan signifikan karena meningkatnya perdagangan internasional, mobilitas tenaga kerja global, dan pengiriman uang. Total  arus pembayaran lintas negara global tumbuh sekitar 9% (CAGR) per tahun¹. Laporan Money Travels terbaru dari Visa menggali tren dan peluang di pasar pengiriman uang global senilai USD905 miliar. Sementara itu, Visa Direct mencatat 771 juta orang telah melakukan transaksi lintas negara antara Juni 2023 dan Juni 2024².

Dalam situasi yang berkembang pesat ini, banyak bank sedang mengevaluasi kembali model operasional mereka disebabkan oleh persaingan yang meningkat dari neo-bank, layanan transfer uang digital, dan pelaku industri lainnya di segmen UKM. Dalam transfer P2P internasional, para pemain baru telah menguasai hingga 65% pangsa pasar³, dan tren serupa juga terlihat di segmen perusahaan menengah yang terlibat dalam perdagangan internasional. Selain itu, volume koresponden aktif di Eropa telah menurun sekitar 40%⁴ sejak tahun 2011, mendorong bank untuk memikirkan kembali strategi mereka di semua segmen.

Bank kini lebih tanggap terhadap beragam kebutuhan nasabah mereka. Kebutuhan ini bervariasi berdasarkan koridor (negara tujuan), skenario penggunaan, dan target audiens. Misalnya, para pengirim uang umumnya memprioritaskan kemudahan dan kecepatan jumlah yang diterima dalam mata uang lokal. Di sisi lain, perusahaan fokus pada pengelolaan berbagai mata uang dan memastikan efisiensi proses pembayaran maupun piutang. Untuk memenuhi tuntutan ini, bank perlu berinovasi sambil mengikuti aturan yang berlaku, mengintegrasikan pengalaman nasabah yang disesuaikan, dan yang terpenting, memiliki landasan yang kuat.

 

Mengenal Perbedaan Pembayaran Lintas Negara Bernilai Rendah dan Bernilai Tinggi

Meskipun ada perbedaan signifikan antara pembayaran lintas negara bernilai rendah dan bernilai tinggi, kebutuhan berbagai jenis klien semakin serupa. Pembayaran bernilai rendah sering digunakan untuk pengiriman uang, transaksi eCommerce hingga usaha kecil, dan disinilah titik awal inovasi bermula. Para pemain mengembangkan penawaran mereka untuk memenuhi kebutuhan konsumen, seperti real-time, transparansi, dan mata uang lokal. Dari titik ini, transformasi tersebut meluas ke pembayaran bernilai tinggi, yang biasanya terjadi bagi bisnis, misalnya pembayaran lebih cepat dan efisien, traceability yang lebih baik, dan stablecoin.

Pembayaran bernilai rendah menghadapi berbagai tantangan, seperti belum adanya infrastruktur pembayaran global yang terstandarisasi, biaya kepatuhan regulasi yang sering kali tinggi, serta keterbatasan akses ke layanan keuangan di wilayah berkembang. Kepatuhan regulasi, khususnya terkait persyaratan internasional seperti anti-pencucian uang (AML), kenali nasabah Anda (KYC), dan kenali transaksi Anda (KYT), dapat menjadi tantangan tersendiri untuk transaksi dengan nilai rendah. Namun, terdapat peluang melalui jaringan global yang menawarkan kecepatan, jangkauan luas, dan konektivitas yang hemat biaya. Visa, misalnya, memberikan akses ke lebih dari 11 miliar titik pembayaran di 195 negara secara real-time.⁵

 

Adanya Tuntutan yang Mendorong Pembayaran Lintas Negara

Meningkatnya pembayaran digital, lintas negara, dan real-time mencerminkan perubahan ekspektasi konsumen. Kini, mereka berharap dapat lebih mengendalikan pengalaman pembayaran, dengan tuntutan akan kesederhanaan, kecepatan, pilihan, keamanan, dan transparansi biaya. Ekspektasi ini telah mendorong para penyedia layanan untuk berinovasi, mengadopsi pembayaran secara real-time, meningkatkan interoperabilitas, dan memanfaatkan AI demi efisiensi dan keamanan.

UKM maupun perusahaan mengharapkan penyedia layanan pembayaran dapat mengatasi berbagai tantangan utama, seperti biaya yang tinggi, kecepatan transaksi, keterbatasan transparansi, serta risiko terjadinya fraud. Selain kendala yang juga dirasakan konsumen, UKM dan perusahaan menghadapi tantangan lainnya, yaitu terbatasnya layanan bernilai tambah, minimnya opsi integrasi, serta belum adanya kemampuan untuk mengotomatisasi atau mengatur pembayaran berulang. Bagi perusahaan besar, tantangan semakin kompleks dengan adanya kebutuhan untuk mengelola risiko mata uang sekaligus memastikan integrasi dengan sistem ERP (Enterprise Resource Planning.)

Baik itu konsumen, bank, atau fintech, tidak ada yang dapat melewatkan perubahan dinamis yang telah kita lihat selama dekade terakhir, mulai dari pembayaran contactless  hingga solusi pembayaran baru yang inovatif seperti dompet digital (ewallet), stablecoin, dan pembayaran real-time lintas negara. Sepuluh tahun yang lalu, proses mengirim dan menerima uang lintas negara sangat rumit, melibatkan kunjungan ke bank, otentikasi dengan dua bentuk kartu identitas (biasanya paspor dan SIM), waktu penyelesaian yang lama, dan biaya transaksi yang tinggi. Kini, keadaan semakin membaik.

Di saat bersamaan, ekonomi gig mengalami peningkatan eksponensial, yakni perpindahan dari jutaan menjadi miliaran pelaku. Ini berarti bahwa para pekerja global dan bisnis nano menginginkan akses lebih cepat ke uang mereka, sehingga tantangan lama dalam pembayaran lintas negara harus segera diatasi.

Dengan meningkatnya mobilitas orang, barang, dan jasa, total pembayaran lintas negara diperkirakan mencapai USD250 triliun pada tahun 2027, meningkat USD100 triliun dari tahun 2017⁶. Lonjakan ini menunjukkan peluang signifikan bagi bank dan fintech untuk lebih memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Laporan terbaru dari Visa Direct berjudul “Unlocking the future: banking on cross-border payment habits” mengumpulkan data dari 6.500 konsumen di 13 negara yang telah melakukan transaksi lintas negara dalam 12 bulan terakhir⁷. Ditemukan bahwa konsumen menghabiskan lebih banyak uang untuk transaksi lintas negara dari sebelumnya, namun yang menarik adalah meningkatnya frekuensi transaksi. Sebanyak 30% melakukan pembelian eCommerce lintas negara setiap minggunya, 45% mengirim atau menerima pengiriman uang setiap bulannya, dan 66% bepergian ke luar negeri setiap tahunnya. Namun, hanya 16% yang menggunakan metode pembayaran andalan.

Kepercayaan menjadi faktor utama, karena banyak konsumen yang waspada terhadap potensi penipuan dalam transaksi lintas negara. Visa Direct mengatasi kekhawatiran ini dengan menyediakan keamanan dan keandalan yang diharapkan konsumen maupun bisnis. Dengan menawarkan pilihan yang tak tertandingi dan menanamkan kepercayaan dalam perjalanan pergerakan uang, bisnis dari segala ukuran dapat menjamin keberlanjutan kesuksesan mereka di masa depan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.

 

Alternatif untuk Correspondent Banking

Baik bank kecil maupun besar merasa sulit untuk tetap terhubung dan mempertahankan hubungan koresponden karena tingginya biaya operasional yang didorong oleh kurangnya standar keamanan dan prosedur compliance di seluruh koridor. Dengan jangkauan global, tim compliance Visa didukung oleh para pakar regional yang memberikan wawasan dan dukungan lokal bagi operasi kami di seluruh dunia. Hal ini membantu klien membuat keputusan yang lebih tepat. Bank juga berjuang untuk mengendalikan value proposition, visibilitas dana, dan kelayakan ekonomi, di mana setiap perantara mengambil porsi mereka sendiri.

Aset digital, termasuk stablecoin dan deposito tokenized, semakin populer. Visa secara aktif berinvestasi dalam teknologi ini, mengeksplorasi solusi aset digital inovatif untuk meningkatkan manajemen likuiditas dan kinerja operasional. Tantangan regulasi masih ada, tetapi potensi aset digital untuk merevolusi pembayaran lintas negara sangat signifikan. Visa terlibat dalam proyek-proyek seperti Proyek Agorá⁸, yang mempelajari bagaimana tokenisasi dan teknologi buku besar terintegrasi dapat mempercepat penyelesaian lintas negara dalam jumlah besar. Selain itu, Visa Direct merupakan anggota Dewan Pembayaran Eropa, yang bertujuan menyelaraskan pembayaran di Single Euro Payments Area (SEPA)⁹.

Layanan lainnya, Visa+ Aliasing, membantu bank dan penyedia jasa pengiriman uang meningkatkan layanan P2P mereka dan membuatnya lebih intuitif bagi pengguna. Layanan ini memetakan kredensial pembayaran ke pengenal digital yang sudah dikenal seperti nomor telepon, sehingga mengurangi kebutuhan pelanggan untuk membagikan detail rekening sensitif guna mengirim atau menerima uang. Layanan ini mendukung transfer domestik maupun lintas negara serta cocok dengan kartu kredit dan akun di dalam maupun di luar jaringan Visa.

 

Dekonstruksi Rantai Nilai

Salah satu keyakinan kami di Visa adalah bahwa pengalaman pengguna merupakan elemen utama dari penawaran klien dan faktor pembeda utama mereka. Oleh karena itu, seluruh bisnis kami dirancang sebagai penyedia platform di sisi back-end, dan pendekatan ini telah berhasil kami jalankan selama beberapa dekade. 

Sangat penting bagi klien untuk sepenuhnya mengintegrasikan solusi kami ke dalam pengalaman pengguna mereka yang sudah ada, dibandingkan menggunakan produk white labeling. Pendekatan ini memungkinkan perjalanan pengguna yang konsisten dan membantu klien berkembang seiring mereka merespons kebutuhan pelanggan. Pada saat yang sama, kami menyediakan berbagai macam jalur transaksi, seperti dengan, kartu, rekening, dompet digital, beserta serangkaian layanan bernilai tambah lengkap. Misalnya, Visa A2A Protect, yang bertujuan untuk memastikan klien kami dapat mengelola risiko secara optimal dan mendukung UX terkemuka di dunia, semuanya dengan keandalan dan keamanan Visa yang telah terbukti. 

Semua ini tidak hanya mencakup perpindahan uang saja. Kami memiliki banyak pelanggan yang menggunakan kapabilitas lengkap dari Visa, di mana penawaran kami terintegrasi penuh dari penerbitan kartu, pemrosesan penerbit, solusi penipuan & data, hingga Open Banking. Dengan begitu, kami dapat menyediakan pendekatan dan rangkaian layanan yang lebih holistik. 

 

Masa Depan Pembayaran Lintas Negara

Ke depan, ekosistem pembayaran lintas negara akan lebih cepat dan dirancang khusus untuk berbagai layanan, dengan kombinasi jaringan yang memberikan solusi inovatif. Sistem pembayaran real-time dan teknologi aset digital yang semakin populer akan membentuk arah pasar di masa depan. Visa memperluas kemampuan dan cakupan regulasinya, berinvestasi dalam aset digital guna meningkatkan efisiensi jaringan, serta berkolaborasi dengan pemerintah dan penyedia layanan keuangan. 

Contoh lain dari hal ini adalah solusi dompet digital, yang menyediakan inklusi keuangan bagi orang yang tidak memiliki rekening bank atau belum tersentuh layanan perbankan, karena solusi ini memungkinkan akses ke layanan keuangan tanpa rekening bank. Kami melihat potensi terbesar dompet digital di bidang pengiriman uang, dengan jumlah sebesar USD822 miliar per tahunnya untuk pengiriman lintas negara. Pengiriman uang internasional yang dikirim dan diterima melalui dompet digital tumbuh 33% dibandingkan tahun 2022, mencapai USD29 miliar, dan kami memperkirakan jumlah ini akan terus bertambah. 

Model operasi yang sukses akan menyeimbangkan inovasi dan keamanan, mempertahankan kepercayaan dengan mitra dan regulator melalui proses kepatuhan dan manajemen risiko yang kuat. Visa Direct memberdayakan perusahaan, lembaga keuangan, dan fintech untuk menyediakan layanan transaksi domestik dan lintas negara yang menyediakan kemampuan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengonversi, dan mengirim dana. Ini merupakan solusi holistik yang aman, didukung oleh inovasi terdepan selama puluhan tahun, dan didorong oleh misi kami dalam memberikan cara terbaik untuk membayar dan dibayar bagi semua orang, di mana saja.

__________________________________________

¹ https://www.ey.com/content/dam/ey-unified-site/ey-com/en-gl/industries/wealth-asset-management/documents/ey-gl-banking-beyond-borders-10-2024.pdf

² Visa Direct Blog | Security in Cross-Border Payments | Visa

³ McKinsey: How banks can win back lower-value cross-border payments business 2025

⁴ BIS: CPMI correspondent banking chartpack (citing SWIFT BI Watch & National Bank of Belgium), 2023  

⁵ Real Time transaction speed is 30 minutes or less for Visa Direct for Card, Visa Direct for Account and Visa Direct for Wallet with most transactions settling within 30 seconds or less . Actual fund availability for all Visa Direct transactions depends on various factors: Visa Direct for Card depends on receiving financial institution and region; Visa Direct for Account varies by receiving financial institution and account type, region, compliance processes, along with other factors; and Visa Direct for Wallet depends on receiving region and compliance processes

⁶ Cross-border payments, Bank of England, January 2023,  Cross-border payments | Bank of England

⁷ https://navigate.visa.com/$/v/5/cemea/m/x/u/38831863-2ec2-46e8-86db-521069593e68.pdf

⁸ Private sector partners join Project Agora, Bank for International Settlements (BIS), September 2024,   Private sector partners join Project Agorá

⁹ Visa Direct joined the EPC, European Payments Council, April 2025,   

¹⁰ World Bank Group: Personal Remittances Received 2023  

¹¹ State of the Industry Report on Mobile Money 2024, GSMA