Survei Visa ungkap pembayaran dengan keamanan Biometrik dianggap sebuah keharusan bagi konsumen Indonesia

11/12/2019

Konsumen Indonesia dapat membatalkan pembelian saat checkout akibat merasa frustrasi untuk mengingat password dan PIN mereka

 

Sembilan dari sepuluh pemegang kartu kredit di Indonesia bersedia untuk beralih dari bank, penyedia kartu pembayaran, atau penyedia ponsel demi dapat melakukan pembayaran dengan teknologi biometrik1, menurut sebuah studi global baru yang diterbitkan oleh Visa, pemimpin pembayaran digital di dunia. 

Berdasarkan studi tersebut, teknologi biometrik seperti pemindai sidik jari dan pemindai mata dinilai lebih aman, cepat, dan nyaman dibandingkan dengan teknologi tradisional seperti password atau PIN. Teknologi biometrik dipandang sebagai sebuah keharusan bagi penyedia pembayaran dalam menyeimbangkan kebutuhan konsumen akan tingkat keamanan yang tinggi dan pengalaman membayar dengan tanpa hambatan. 

Menurut survei tersebut, 73% responden pernah membatalkan pembelian online karena hambatan saat proses otentikasi, seperti tidak menerima one-time password (OTP), kesulitan mengakses akun, dan lupa password. Lebih lanjut, 8 dari 10 responden merasa frustrasi untuk mengingat password dan PIN, di mana 18% dari mereka menggunakan password yang sama untuk semua akun, yang membahayakan keamanan akun mereka.                                      

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman, mengatakan studi tersebut menyoroti minat yang semakin besar terhadap otentikasi berbasis teknologi biometrik, khususnya pada generasi yang lebih muda.  

“Konsumen Indonesia mendukung semua inovasi teknologi yang memudahkan kehidupan sehari-hari mereka. Otentikasi berbasis biometrik menjadi salah satu teknologi yang populer di antara generasi milenial yang sadar teknologi dan mengusung gaya hidup serba digital, termasuk cara pembayaran. Visa secara berkelanjutan mengkaji peluang kerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk memperkenalkan inovasi pembayaran yang baru, seperti teknologi otentikasi biometrik, ke masyarakat.” 

Temuan penting lainnya dari survei, di antaranya: 

  • Hampir semua responden menganggap teknologi biometrik lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan password. Pemindai sidik jari dilihat sebagai teknologi biometrik yang paling aman (96%), diikuti oleh pemindai mata (94%) dan pemindai vena (93%). Sementara itu, one-time password (OTP) adalah pilihan utama di antara metode tradisional lainnya (93%). 
  • Sebagian besar konsumen pernah mencoba pemindai sidik jari, dengan 62% dari mereka sudah terbiasa menggunakan teknologi tersebut. Setidaknya, hampir setengah dari mereka pernah mencoba fitur pemindai wajah, pemindai suara, biometrik behavioral, dan pemindai mata, tetapi hanya sedikit yang menggunakan teknologi tersebut secara reguler.  
  • Manfaat utama penggunaan teknologi biometrik adalah lebih mudah (48%), keamanan yang lebih untuk verifikasi identitas (44%), dan menghilangkan kebutuhan untuk mengingat beberapa password atau PIN (44%). Di sisi lain, kekhawatiran utama dalam penggunaannya adalah gagal beroperasi (63%), privasi (44%), dan keamanan dari informasi yang sensitif (38%). 
  • Konsumen paling tertarik menggunakan pemindai sidik jari (96%) untuk otentikasi biometrik, diikuti oleh pemindai wajah (88%), dan pemindai mata (86%). Hampir semua responden menginginkan opsi untuk dapat menggunakan beberapa teknologi biometrik (98%). 
  • Pihak yang paling dipercaya konsumen untuk menyimpan informasi biometrik yang sensitif untuk tujuan otentikasi pembayaran adalah bank (74%), diikuti oleh jaringan kartu kredit/debit (68%), dan dompet digital (52%).  

 

 1 Penelitian diinisiasi oleh Visa dan dilakukan oleh Fabrizio Ward, LLC, dengan tujuan untuk mengkaji masa depan pembayaran biometrik. Menyasar 500 pemegang kartu kredit berusia di atas 18 tahun, survei ini dilakukan secara online, dengan margin kesalahan sampling sebesar 4,38%.

 

Tentang Visa Inc.  

Visa Inc. (NYSE: V) merupakan pemimpin pembayaran digital di dunia. Misi kami adalah menghubungkan dunia melalui jaringan pembayaran yang paling inovatif, dapat diandalkan, dan aman yang memungkinkan konsumen, pemain bisnis dan ekonomi untuk maju dan berkembang. Jaringan pemrosesan kami yang canggih bernama VisaNet merupakan sistem pembayaran yang aman dan dapat diandalkan secara global serta mampu menangani lebih dari 65.000 pesan transaksi per detik. Visa terus melakukan inovasi tanpa henti yang merupakan penggerak pertumbuhan dunia perdagangan melalui berbagai alat, dan merupakan pendorong di balik impian masa depan, yaitu dunia tanpa uang tunai untuk seluruh lapisan masyarakat, dimanapun ia berada. Seiring dengan perubahan dari analog ke digital, Visa menghadirkan merk, produk, layanan, jaringan dan usaha kami untuk mengubah bentuk dunia perdagangan di masa depan. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi About Visa, visacorporate.tumblr.com dan @VisaNews.