Kunjungi Perpustakaan Sumber Daya Bisnis Kecil

Wawasan Pengeluaran Bisnis Kecil Visa menggunakan data pengeluaran kartu Visa Business dan tanggapan atas survei per kuartal untuk menyediakan potret kepercayaan diri ekonomi para pemilik bisnis kecil di A.S. Bisnis kecil dan yang melayani mereka akan diuntungkan oleh wawasan yang dibagikan dalam buletin per kuartal ini.

Temuan Survei Kuartal 4 2016 mencakup:

-  Jumlah pemilik bisnis kecil yang melaporkan kenaikan pendapatan hari libur dari tahun ke tahun (year-over-year atau YoY) meningkat signifikan pada 2016, sedangkan jumlah yang melaporkan penurunan YoY berkurang signifikan. Menariknya, kedua kelompok tersebut menyebutkan bahwa kondisi ekonomi menjadi alasan perubahan pendapatan mereka.

-  Setelah lima kuartal berturut-turut menjadi perhatian makroekonomi teratas, kekhawatiran tentang penurunan kepercayaan pelanggan turun pada Kuartal 4 2016. Namun demikian, kekhawatiran mengenai inflasi, tingkat suku bunga, serta menerima dan mempertahankan karyawan berkinerja baik cenderung meningkat.

-  Pemilik bisnis kecil lebih percaya diri pada ekonomi setempat mereka dan berharap mendapatkan kenaikan pendapatan pada tahun 2017. Selain itu, persentase jumlah pemilik bisnis kecil merencanakan peningkatan upaya pemasaran mereka, dengan berfokus pada saluran online, juga meningkat.

Untuk melihat Laporan Wawasan Pengeluaran Bisnis Kecil Visa Kuartal 4 2016 selengkapnya, klik di sini 

Wawasan Pengeluaran Bisnis Kecil Visa menggunakan data pengeluaran kartu Visa Business dan tanggapan atas survei per kuartal untuk menyediakan potret kepercayaan diri ekonomi para pemilik bisnis kecil di A.S. Bisnis kecil dan yang melayani mereka akan diuntungkan oleh wawasan yang dibagikan dalam buletin per kuartal ini.

Temuan Survei Kuartal 3 2016 mencakup:

-  Penerimaan kredit dan debit melonjak setahun terakhir, dengan pendorong utama berupa permintaan nasabah, kecepatan, dan kenyamanan. Dalam 12 bulan terakhir, bisnis dengan pendapatan kurang dari 500 ribu yang telah menyetujui penggunaan kartu tampak meningkat lebih cepat daripada yang lainnya. Lembaga keuangan berkeinginan untuk menjaga dan meningkatkan upaya mereka seputar cara mendidik khalayak mengenai manfaat penerimaan kartu.

-  Tanggapan menunjukkan keyakinan pemilik bisnis kecil mengenai penurunan pendapatan dan keuntungan, karena mereka mengkhawatirkan kepercayaan pelanggan dan juga inflasi.

-  Bisnis kecil melaporkan bahwa mereka berencana meminjam lebih sedikit uang dalam waktu dekat. Dibandingkan dengan tahun lalu, tanggapan menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi terhadap upaya arus kas dan pengumpulan, serta rencana untuk membatasi investasi barang modal. Pergeseran ini menunjuk pada kemungkinan penurunan permintaan pinjaman yang mungkin ingin dipertimbangkan oleh lembaga keuangan dalam strategi mereka.

-  Pemilik bisnis melaporkan adanya peningkatan fokus terkini pada pemasaran dan periklanan, dan mereka juga mengatakan bahwa upaya tersebut sudah lebih efektif.

Untuk melihat Laporan Wawasan Pengeluaran Bisnis Kecil Visa Kuartal 3 2016 selengkapnya, klik di sini.

Wawasan Pengeluaran Bisnis Kecil Visa menggunakan data pengeluaran kartu Visa Business dan tanggapan atas survei per kuartal untuk menyediakan potret kepercayaan diri ekonomi para pemilik bisnis kecil di A.S. Bisnis kecil dan yang melayani mereka akan diuntungkan oleh wawasan yang dibagikan dalam buletin per kuartal ini.

Temuan Survei Kuartal 2 2016 mencakup:

-   Pada Kuartal 2 2016, pemilik bisnis kecil terus menunjukkan adanya kenaikan preferensi secara bertahap terhadap penggunaan kartu untuk membayar pengeluaran bisnis.

-   Data baru menunjukkan bahwa Amazon menjadi salah satu di antara para pemasok utama dari seluruh bidang industri bagi responden, dan kekhawatiran mengenai sulitnya menemukan pemasok yang berkualitas pun menurun. Tren ini menyatakan bahwa kenaikan penggunaan kartu oleh pemilik bisnis kecil mungkin didorong oleh manfaat yang diperoleh dari pemasok online yang menggunakan kartu sebagai metode pembayaran utama.

-   Tanggapan seputar perekrutan staf menunjukkan kebutuhan yang berkebalikan:

     - Secara keseluruhan, jumlah pemilik bisnis kecil yang cemas karena sulit menemukan dan mempertahankan karyawan serta jumlah yang merencanakan untuk menaikkan gaji menurun secara drastis. Namun demikian, saat ditanya jika penerimaan karyawan lebih menantang dibandingkan dengan tahun 2015, hampir seperempat responden mengiyakan, dan mayoritas responden menjawab tantangan tersebut dengan menawarkan gaji yang lebih tinggi serta tunjangan yang lebih baik.

Untuk melihat Laporan Wawasan Pengeluaran Bisnis Kecil Visa Kuartal 2 2016 selengkapnya, klik di sini.

Wawasan Pengeluaran Bisnis Kecil Visa menggunakan data pengeluaran kartu Visa Business dan tanggapan atas survei per kuartal untuk menyediakan potret kepercayaan diri ekonomi para pemilik bisnis kecil di A.S. Bisnis kecil dan yang melayani mereka akan diuntungkan oleh wawasan yang dibagikan dalam buletin per kuartal ini.

Temuan Survei Kuartal 2 2015 mencakup:

• Pemilik bisnis kecil menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi terhadap pertumbuhan dalam waktu dekat, dengan melaporkan bahwa mereka berencana untuk menggaji karyawan lebih tinggi, meningkatkan tingkat inventaris, melakukan investasi barang modal, serta meningkatkan periklanan/pemasaran.

• Seiring pemilik bisnis kecil berencana untuk mendukung pertumbuhan yang diharapkan dengan meminjam uang, kecemasan mereka akan akses pembiayaan, jangka waktu pembayaran, dan inflasi juga bertumbuh

• Rendahnya biaya dan imbalan yang lebih baik disebut sebagai alasan utama peningkatan penggunaan kartu dan mungkin juga mendorong meningkatnya persepsi positif pemilik bisnis kecil pada bank mereka

Untuk melihat Laporan Wawasan Pengeluaran Bisnis Kecil Visa Kuartal 2 2015 selengkapnya, klik di sini.

21/09/2015 dari Visa Business

Wawasan Pengeluaran Bisnis Kecil Visamenggunakan data pengeluaran kartu Visa Business dan tanggapan atas survei per kuartal untuk menyediakan potret kepercayaan diri ekonomi para pemilik bisnis kecil di A.S. Bisnis kecil dan yang melayani mereka akan diuntungkan oleh wawasan yang dibagikan dalam buletin per kuartal ini.

Temuan Survei Kuartal 4 2014 mencakup:

• Pemilik bisnis kecil semakin menunjukkan tanda-tanda optimisme dalam berbagai kategori, namun masih menyisakan kekhawatiran pada sejumlah indikator utama, seperti inflasi.
• Untuk pertama kalinya sejak survei dimulai, pemilik bisnis kecil menyatakan bahwa kartu kredit merupakan bentuk pembayaran yang lebih efisien daripada cek.

Untuk melihat Laporan Wawasan Pengeluaran Bisnis Kecil Visa Kuartal 4 2014 selengkapnya, klik di sini.

26/03/2015 dari Visa Business

Wawasan Pengeluaran Bisnis Kecil Visamenggunakan data pengeluaran kartu Visa Business dan tanggapan atas survei per kuartal untuk menyediakan potret kepercayaan diri ekonomi para pemilik bisnis kecil di A.S. Bisnis kecil dan yang melayani mereka akan diuntungkan oleh wawasan yang dibagikan dalam buletin per kuartal ini.

Temuan Survei Kuartal 3 2014 mencakup:

• Secara keseluruhan, pemilik bisnis kecil menunjukkan kewaspadaan terhadap kondisi ekonomi yang membaik serta manajemen pengeluaran.
• Kartu terus membuat terobosan pada uang tunai dan cek sebagai pilihan metode pembayaran yang lebih disukai serta efisien.

Untuk melihat Laporan Wawasan Pengeluaran Bisnis Kecil Visa Kuartal 3 2014 selengkapnya, klik di sini.

11/01/2015 dari Visa Business

Keragaman: Unsur Utama dalam Membangun Tim Berkinerja Tinggi

Postingan blog ini ditulis untuk Visa Business sebagai bagian dari tema bulan September, yakni Keragaman dalam Bisnis Kecil. Setiap bulan, Visa Business berfokus pada sebuah topik dan menawarkan gagasan yang dapat dilakukan untuk mengelola bisnis Anda, karyawan, pelanggan, serta diri Anda sendiri. Kunjungi laman Facebook kami, Well Sourced by Visa Business, untuk menemukan solusi efisien, informasi mendalam, serta sumber daya tepercaya.

Tim berkinerja tinggi didefinisikan sebagai tim yang bekerja dengan tujuan bersama, sasaran bersama, rasa saling menghormati, kepercayaan, dan komitmen. Tim berkinerja tinggi tidak hanya bekerja dengan partisipasi, namun juga kolaborasi dengan anggota tim yang bekerja sama secara interaktif demi mencapai sasaran bersama dengan memanfaatkan keterampilan unik, wawasan, dan kemampuan setiap anggota semaksimal mungkin.

Untuk menjadi tim berkinerja tinggi, tim wajib menampilkan empat karakteristik utama:

• Komunikasi
• Berbagi
• Kolaborasi
• Fleksibilitas

Empat sifat ini akan berkembang berdasarkan kemampuan Anda sebagai pemimpin untuk membangun tim yang kompak, dengan anggota tim yang saling memercayai, saling menghormati, berkomitmen terhadap tujuan bersama tim, serta memahami alasan, waktu, tempat, dan cara mereka memperkaya nilai tim. Ketika tim Anda memperlihatkan empat sifat tim berkinerja tinggi ini, tim Anda akan menjadi lebih efektif dan produktif. Konflik akan menurun dan membuka jalan untuk hasil yang positif serta terukur.

Tim berkinerja tinggi menghadirkan manfaat yang terukur bagi setiap karyawan dan perusahaan secara keseluruhan, yang menular kepada pelanggan, investor, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan utama melalui peningkatan efisiensi, efektivitas, produktivitas, serta hasil.

Tim yang Beragam Adalah Tim yang Tangguh

Pertimbangkan definisi tim berkinerja tinggi. Agar tim dapat beroperasi pada kemampuan tertinggi, anggotanya harus berkomitmen pada tujuan bersama. Namun demikian, hal ini bukan berarti bahwa tim terdiri atas kelompok homogen pria dan wanita yang hanya mampu "mengiyakan". Hal ini berarti bahwa anggota tim memprioritaskan tujuan organisasi di atas tujuan individu, serta bekerja sama untuk mencapai rangkaian sasaran umum dan jelas.

Ingatlah, tim berkinerja tinggi ditandai dengan komunikasi yang terbuka, konflik membangun, rasa saling menghormati, kepercayaan, dan kemauan untuk mengesampingkan kontrol perseorangan demi meraih hasil yang mengagumkan bersama. Tim yang dipenuhi pria dan wanita yang hanya mampu "mengiyakan" tidak dapat beroperasi pada tingkat kinerja tertinggi, sebab tidak akan terjadi konflik membangun atau komunikasi yang terbuka jika setiap orang selalu bersepakat (atau setidaknya terlihat seperti itu).

Tim terkuat memiliki anggota dengan pengalaman, lingkup pengetahuan, gaya kerja, dan cara pikir yang berbeda. Tim yang beranggotakan pemimpin bersifat autokrasi tidak dapat beroperasi pada tingkat kinerja tertinggi sebagaimana tim yang dipenuhi individu dengan rangkaian keahlian yang sangat khusus, karena tim tersebut akan terbentur dengan visi yang sempit. Pada tim seperti ini, inovasi tidak berjalan, kreativitas akan macet, dan jenis terobosan pemikiran yang memberikan keuntungan bersaing pada bisnis tidak akan muncul.

Hal paling mendasar untuk mendorong hasil maksimum adalah dengan mengembangkan tim berkinerja tinggi yang menyertakan kelompok anggota yang beragam. Ini adalah satu-satunya cara yang meyakinkan bahwa keluaran tim adalah upaya terbaik mereka.

Entri blog ini disponsori oleh Visa Business dan narablog menerima kompensasi dari Visa atas waktunya dalam membagikan pandangan mereka melalui postingan ini. Pandangan yang diungkapkan di sini semata-mata milik narablog, bukan Visa. Kunjungi http://facebook.com/visasmallbiz untuk melihat Laman Facebook yang telah ditata ulang: Well Sourced by Visa Business. Laman ini disediakan sebagai ruang bagi pemilik bisnis kecil untuk mengakses sumber daya yang mendidik, membaca kisah sukses dari pemilik bisnis lain, terlibat dengan rekan sejawat, dan menemukan kiat untuk mengelola bisnis dengan lebih efisien. Setiap bulan, Laman ini akan memperkenalkan tema baru yang akan berfokus pada topik yang bermanfaat bagi keberhasilan pemilik bisnis kecil. Untuk kiat dan saran tambahan serta informasi mengenai solusi bisnis kecil Visa, ikuti @VisaSmallBiz dan kunjungi http://visa.com/business.

30/09/2014 dari Women on Business

Empat Alasan Tim dengan Latar Budaya Beragam Akan Membantu Bisnis Anda

Postingan blog ini ditulis untuk Visa Business sebagai bagian dari tema bulan September, yakni Keragaman dalam Bisnis Kecil. Setiap bulan, Visa Business berfokus pada sebuah topik dan menawarkan gagasan yang dapat dilakukan untuk mengurus bisnis Anda, karyawan, pelanggan, serta diri Anda sendiri. Kunjungi laman Facebook kami, Well Sourced by Visa Business, untuk menemukan solusi efisien, informasi mendalam, serta sumber daya tepercaya.

Selama bertahun-tahun, ketika saya mulai meniti karier sebagai pengusaha solo (baca: pengusaha yang berusaha melakukan semuanya sendiri dan sangat stres), hingga menjadi "pengusaha dengan tim unggul yang jauh lebih baik daripada saya", saya telah memahami kekuatan tim berkemampuan cemerlang.

Nyatanya, saya dapat bersaksi bahwa mereka tidak ternilai. Inilah alasan kita sebagai wiraswasta mempekerjakan mereka yang menutupi kelemahan kita, agar dapat berfokus pada kekuatan kita. Bersama, kekuatan individu kami membentuk tim yang hebat.

Lantas, bagaimana dengan tim berkemampuan cemerlang dan berasal dari berbagai latar budaya?

Saya sangat menikmati bekerja dengan anggota tim dan tenaga lepas dari seluruh dunia, dan saya merasa kesempatan ini mengajarkan banyak hal kepada diri saya, serta membuat saya lebih menyadari tindakan serta cara saya dalam berinteraksi ataupun berhubungan dengan mereka.

Kita sering memandang remeh nilai pembentukan tim yang beragam, namun terdapat sejumlah alasan Anda akan memerlukannya sekarang ataupun pada masa depan. Selain seluruh manfaat dari memiliki tim yang beragam, saya akan mengungkapkan sejumlah cara bahwa saya telah berhasil mempermudah pekerjaan dengan tim saya, yang tersebar di seluruh dunia.

Apa itu Keragaman Budaya?

Sebelum saya menjabarkan hal-hal positif mengenai topik ini, pertama-tama mari membahas seputar keragaman budaya. Menurut definisi, keragaman budaya merujuk pada komunitas yang diwakili oleh ras, etnis, kewarganegaraan, agama, dan orientasi seksual yang berlainan.

Apabila dikaitkan dengan tempat kerja Anda, keragaman ini dapat ditunjukkan dengan keberadaan anggota tim yang berasal dari Afrika, Kanada, dan Selandia Baru, yang beberapa di antaranya merupakan penganut agama Buddha atau Katolik, bahkan beberapa yang lainnya tidak menganut agama. Anda dapat saja memiliki anggota tim yang berkulit hitam, putih, atau ungu (Anda tak akan pernah tahu!), berorientasi heteroseksual, ataupun homoseksual. Intinya, Anda tidak mendiskriminasi siapa pun dan menerima setiap individu unik yang masuk ke dalam tim Anda.

Apabila Anda, baik secara sengaja maupun tidak sengaja, berusaha menjaga agar tim Anda tetap homogen, Anda telah melewatkan berbagai keuntungan luar biasa dari keragaman budaya.

Apa saja keuntungan tersebut? Maki kita kupas bersama.

Keuntungan Keragaman Budaya

Apabila Anda pernah mendengar kata mutiara lama dari novel To Kill a Mockingbird, "Anda tidak akan benar-benar memahami seseorang hingga Anda mempertimbangkan sudut pandang mereka", Anda akan mengetahui arah pembicaraan saya. Pada saat Anda membangun bisnis, Anda ingin menarik perhatian banyak orang guna memperluas jangkauan khalayak Anda. Akan tetapi, bagaimana Anda dapat melakukan hal tersebut jika Anda tidak mempertimbangkan cara orang lain memandang Anda?

Dengan menerapkan keragaman budaya, Anda akan dapat mendengarkan berbagai opini dari orang-orang yang mengarungi pengalaman hidup yang berlainan. Pengalaman berbeda tersebut begitu berharga. Mereka dapat membantu mencetuskan gagasan baru, menggalakkan keterbukaan pikiran, serta membantu mengurangi sifat berburuk sangka dalam tim Anda.

Menurut studi yang dilakukan oleh beberapa faksi berbeda, seperti VEOHRC dan Komisi Uni Eropa, ditemukan bahwa tempat kerja yang memiliki keragaman budaya tidak hanya melejitkan produktivitas, namun juga laba bersih Anda.

Sungguh keuntungan yang baik untuk bisnis Anda!

Riset mereka menemukan bahwa terdapat tiga area yang mengalami peningkatan berkat keragaman, yakni:

• Kreasi Produk – Tim dengan beragam anggota yang bekerja sama dengan baik lebih mampu menciptakan produk baru untuk khalayak target mereka, karena mereka memahami dan menghormati nilai yang dianut khalayak dari beraneka latar belakang.
• Operasi – Semakin beragam latar belakang anggota tim Anda, semakin banyak pula hal yang Anda pelajari mengenai perbedaan budaya, seperti hari raya atau kebiasaan tertentu. Dengan mengakui perbedaan tersebut, Anda akan membuat anggota tim merasa lebih diterima dalam pekerjaan dan mengurangi kemungkinan mereka untuk berhenti. Pergantian karyawan berkurang dan keterlibatan karyawan meningkat? Ya, tentu saja!
• Pemasaran – Khalayak Anda mungkin berasal dari berbagai latar belakang. Jadi, mengapa tidak membangun kepercayaan mereka dengan menonjolkan keragaman Anda? Semakin tinggi keragaman tim Anda, semakin tinggi pula nilai yang dapat Anda tawarkan kepada khalayak.

Lakukan Koordinasi melalui Google Hangouts dan Skype

Menyelenggarakan pertemuan online secara berkala dengan tim Anda sangatlah penting demi mengumpulkan gagasan, membahas proyek mendatang, dan mengetahui kabar semua orang dalam minggu ini. Untungnya, terdapat dua alat bantu hebat (dan gratis!) yang dapat Anda gunakan untuk melakukannya; Google Hangouts dan Skype.

Apabila Anda ingin melakukan konferensi telepon berkelompok, Google Hangouts sangat pas bagi Anda. Anda dapat berbagi layar, mengirimkan dokumen atau berkas dengan satu sama lain, serta melihat semua anggota dalam satu layar. Sudahkah saya mengatakan bahwa aplikasi ini memiliki hiasan seperti tanduk setan dan mahkota putri yang dapat dipasang di atas kepala Anda agar pertemuan mingguan ini tetap menyenangkan sekaligus tetap berorientasi pada bisnis?

Sebaliknya, Skype menghadirkan fitur menelepon bertarif terjangkau. Jadi, jika Anda perlu menelepon salah satu anggota tim Anda di negara lain, Anda dapat melakukannya dengan tarif yang rendah. Jika, tidak, gunakan versi gratis aplikasi ini untuk melakukan sambungan video tatap muka.

Ketahui Zona Waktu Anda

Bekerja dalam zona waktu yang berbeda saat Anda memiliki kantor pusat memang cukup menyulitkan. Namun, jika Anda sering terbang ke berbagai penjuru dunia seperti saya, mengingat zona waktu dan berkoordinasi dengan tim Anda menjadi kian sukar.

Sejauh ini, alat bantu terbaik yang pernah saya temukan adalah WorldTimeBuddy.com. Layanan cuma-cuma ini memungkinkan Anda untuk memilih hingga 4 zona waktu berbeda. Anda hanya perlu menggeser kursor di atas jam Anda dan Anda akan melihat waktu yang cocok dengan tim Anda.

Apabila Anda ingin membagikan zona waktu Anda dengan tim, Anda dapat mengklik opsi "Link This View (Tautkan Tampilan Ini)" dan mengirimkan cuplikan layar zona waktu individu Anda kepada seluruh anggota tim, lengkap dengan waktu pertemuan yang ditandai.

Alat bantu hebat lainnya yang saya rekomendasikan untuk membantu Anda menyusun jadwal adalah timeanddate.com/meetings. Alat ini begitu hebat dalam menemukan waktu terbaik untuk menyusun jadwal konferensi telepon, rapat tim, dan masih banyak lagi. Dia telah berkali-kali menyelamatkan hidup saya!

Berbagi Dokumen di Mana pun Anda Berada

Anda telah merapikan tugas Anda, mengadakan rapat, dan semuanya berjalan sebagaimana mestinya dalam zona waktu masing-masing. Akan tetapi, bagaimana jika Anda perlu membagikan dokumen dengan semua anggota tim Anda? Dropbox dan Google Drive membuat kegiatan berbagi gambar, berkas media, dan dokumen jauh lebih ringkas.

Google Drive dapat digunakan secara cuma-cuma oleh semua orang menggunakan akun Gmail. Anda dapat membuat folder, subfolder, dan dokumen dalam format apa pun; beberapa di antaranya seperti Word, Excel, dan Powerpoint. Anda dapat membagikan hal yang Anda inginkan serta memilih tingkat akses tim Anda terhadap berkas tertentu.

Apabila Anda ingin tim Anda dapat menyunting dokumen di dalamnya, Anda dapat membuka aksesnya atau membuat dokumen tersebut hanya dapat dibaca.

Selain itu, Dropbox pun menawarkan akun gratis untuk menampung data hingga 16GB. Dropbox ialah ruang penyimpanan awan yang sangat andal untuk menyimpan berkas media apa pun atau PDF. Dari sini, Anda dapat membagikan tautan dokumen tertentu dengan tim Anda, atau bahkan dengan khalayak Anda.

Seperti yang Anda lihat, tim dengan beragam latar belakang budaya dapat sangat menguntungkan bagi bisnis Anda yang terus berkembang. Membangun tim berisikan anggota yang mampu menawarkan sudut pandang, pengalaman, dan pengetahuan berbeda akan membantu Anda menciptakan produk serta layanan terbaik bagi khalayak Anda.

Menyatukan semua anggota tim yang tersebar di berbagai pelosok dunia tidak harus menjadi perkara sulit. Apabila Anda menerapkan alat bantu yang telah disebutkan di atas, Anda dan tim Anda yang berasal dari beragam kebudayaan dapat menyerbu internet serta menghadirkan produk yang dicari khalayak.

Entri blog ini disponsori oleh Visa Business dan narablog menerima kompensasi dari Visa atas waktunya dalam membagikan pandangan mereka melalui postingan ini. Pandangan yang diungkapkan di sini semata-mata merupakan milik narablog, bukan Visa. Kunjungi http://facebook.com/visasmallbiz untuk melihat Laman Facebook yang telah ditata ulang: Well Sourced by Visa Business. Laman ini disediakan sebagai ruang bagi pemilik bisnis kecil untuk mengakses sumber daya yang mendidik, membaca kisah sukses dari pemilik bisnis lain, terlibat dengan rekan sejawat, dan menemukan kiat untuk mengelola bisnis dengan lebih efisien. Setiap bulan, Laman ini akan memperkenalkan tema baru yang akan berfokus pada topik yang bermanfaat bagi keberhasilan pemilik bisnis kecil. Untuk kiat dan saran tambahan serta informasi mengenai solusi bisnis kecil Visa, ikuti @VisaSmallBiz dan kunjungi http://visa.com/business.

Keragaman Budaya Terkadang Menimbulkan Kesulitan… Namun Sangat Bermanfaat!

Postingan blog ini ditulis untuk Visa Business sebagai bagian dari tema bulan September, yakni Keragaman dalam Bisnis Kecil. Setiap bulan, Visa Business berfokus pada sebuah topik dan menawarkan gagasan yang dapat dilakukan untuk mengelola bisnis Anda, karyawan, pelanggan, serta diri Anda sendiri. Kunjungi laman Facebook kami, Well Sourced by Visa Business, untuk menemukan solusi efisien, informasi mendalam, serta sumber daya tepercaya.

Kebudayaan merupakan kerangka kerja komunikasi yang menyeluruh: ucapan, tindakan, postur tubuh, gerakan tubuh, nada bicara, ekspresi wajah, pengelolaan waktu, ruang, dan bahan, serta cara seorang wanita bekerja, bermain, bercinta, dan melindungi dirinya sendiri. Semua hal tersebut beserta hal lainnya merupakan sistem komunikasi sempurma yang mengusung makna yang hanya dapat terbaca jika seseorang mengenali perilaku dalam konteks sejarah, sosial, dan budaya.

                                     –Edward T. Hall

Selama 7 bulan terakhir pengerjaan peluncuran kembali situs kami yang akan datang, saya beserta tim mendapatkan pemahaman langsung mengenai keuntungan memiliki tim dengan anggota yang berasal dari beragam latar belakang budaya. Beragam perspektif yang timbul karena perbedaan budaya di antara kami hadir untuk mempertajam, memperjelas, dan menunjang pesan merek serta bisnis kami. Akan tetapi, keuntungan tersebut tidak serta merta muncul tanpa hambatan…

Faktanya, keragaman budaya dalam tim perusahaan Anda dapat menjadi sumber daya yang berharga atau justru tanggung jawab yang berat. Semuanya tergantung pada sikap, paradigma, dan daya tahan pihak-pihak yang bersangkutan.

Sebagai manusia, kita cenderung melihat dunia melalui kacamata konstruksi "skema" atau kategorisasi berdasarkan asumsi. Umumnya, kita merasa netral atas sudut pandang kita sendiri dan tidak melihatnya sebagai salah satu dari sekian banyak sudut pandang yang ada di dunia. Kita menganggapnya sebagai kenyataan yang universal, mendalam, dan dapat dibuktikan oleh diri kita sendiri. Hal ini yang membuat kita mendapatkan masalah saat melakukan komunikasi antarbudaya: sebagian besar dari kita memiliki kecenderungan otomatis untuk melihat sudut pandang yang berbeda sebagai suatu hal yang negatif dan mengancam.

Kecenderungan otomatis itu adalah hal yang tidak boleh dipupuk oleh seorang wiraswasta. Untuk benar-benar memiliki wawasan kewirausahaan, Anda harus menanggapi setiap situasi dengan keterbukaan, rasa ingin tahu yang penuh welas asih, inovasi, serta visi bahwa Anda dapat mencapai hal yang lebih baik.

Keragaman Budaya Sulit Dicapai…

Berikut adalah beberapa pedoman yang dibuat berdasarkan pengalaman kami dalam meningkatkan keragaman budaya guna memperluas visi Anda dan melejitkan bisnis Anda ke tingkat selanjutnya:

1. Libatkan diri dengan penuh rasa empati

Kegiatan berkreasi adalah ungkapan teramat sensitif yang menunjukkan jati diri terdalam kita. Siapa pun yang pernah membagikan inspirasi kreatif mereka kepada khalayak umum akan memahami hal ini. Selain itu, sebagian besar orang memiliki kecenderungan alami dalam menolak perubahan. Hal inilah yang menimbulkan elemen emosional dan penuh konflik dalam proyek kolaboratif.

Sangatlah penting untuk memahami bahwa hal yang bersifat dasar dan emosional dipertaruhkan saat kita terlibat dalam kolaborasi dengan orang-orang yang memiliki paradigma budaya yang berbeda dengan kita. Biasanya, emosi ini berwujud ancaman atau intimidasi, dan perilaku yang timbul dari emosi tersebut sering kali bersifat agresif dan kurang rasa ingin tahu.

Menurut Rogers dan Steinfatt, penulis buku Intercultural Communication, "Mengambil peran orang lain (empati) umumnya berujung pada perbedaan penting dalam memandang suatu situasi." Saya telah merasakan bahwa perpindahan persepsi dan empati merupakan peredam konflik budaya yang efektif. Tantangan ini muncul saat kita berupaya mendapatkan keadaan pikiran yang penuh rasa empati.

Sebagai titik awal yang baik, mulailah berlatih membayangkan pengalaman yang dialami orang lain. Jadilah pendengar yang baik, dan usahakan untuk berasumsi bahwa orang lain pun berniat membangun dan berbuat baik. Ingatlah bahwa jika Anda berada di situasi tersebut, Anda juga ingin menjadi pribadi yang dapat dipercaya.

2. Rangkul si Pengkritik

Selama persiapan peluncuran kami, saya berserta tim menghabiskan akhir pekan dengan penuh perjuangan sembari menentukan salinan untuk laman pembuka baru. Terdapat 4 orang dalam tim kami yang bekerja selama lebih dari 12 jam hanya untuk menulis 171 huruf! Yang lebih menjengkelkan lagi, 3 dari 4 anggota tim kami telah menyetujui gagasan awal kami (yang telah disusun pada satu jam pertama) dan ingin meneruskannya. Akan tetapi, salah satu anggota terang-terangan menolaknya.

Pada hakikatnya, kami mengetahui bahwa kami harus merangkul sudut pandang kritis tersebut karena, jika kami telah menyasar visi dengan akurat dalam salinan awal kami, rekan tim tersebut tidak akan mempermasalahkannya. Kami menyadari bahwa kami dapat melakukan lebih. Akan tetapi, kami merasa sangat lelah, tergesa-gesa, dan tertinggal jauh di belakang jadwal. Mengapa kita tidak bisa sepakat dan meneruskan gagasan tersebut?

Akan tetapi, pada akhirnya kami tidak meneruskan gagasan tersebut (hingga keputusannya disepakati oleh semuanya) karena kami menyadari bahwa sebagai anggota tim, rekan kritis tersebut mengkhawatirkan persoalan yang penting. Kami bekerja keras dengan 12 jam tambahan yang diisi sumbang saran, diskusi sengit dan penuh amarah, hingga visi terakhir (yang disetujui semuanya) tercetus dari perjuangan dan konflik yang telah terjadi. Hasilnya ialah karya sempurna yang memadukan visi kami secara kolektif dengan panjang, nada bicara, dan pesan yang tepat. Kami begitu gembira saat menyadari bahwa kami telah menembus batas dan mampu menghadirkan kemungkinan terbaru.

Inilah nilai keragaman dalam tim kewirausahaan Anda: adanya keragaman akan menimbulkan perbedaan pendapat. Dengan merangkul perbedaan pendapat tersebut, Anda akan dihadapkan pada tingkat kedalaman, perbedaan, serta jangkauan menuju visi dan pesan Anda. Saat Anda menganggap perbedaan pendapat sebagai hal yang negatif dan mengancam, Anda akan menjauhkan diri dari rasa ingin tahu yang merupakan denyut nadi kewirausahaan. Meskipun perbedaan pendapat dalam tim akan menimbulkan penguluran waktu, penambahan pekerjaan, dan rasa jengkel, kami menyadari dan memaklumi nilai sudut pandang tersebut serta menjadi lebih tangguh karenanya.

3. Jangan menyalahartikan ketidakmampuan seseorang dalam berkomunikasi sebagai ketiadaan gagasan bagus

Selain memengaruhi sudut pandang kita, budaya menentukan cara kita menyampaikan gagasan kepada orang lain. Gagasan yang tidak disampaikan dengan baik sangat mudah terabaikan. Akan tetapi, komunikasi merupakan rangkaian keterampilan tersendiri, dan jika seseorang tidak piawai melakukan presentasi, bukan berarti ia tidak berkontribusi dalam proyek.

Gambaran mengenai hal ini baru saya peroleh dalam acara Startup Weekend Terrence yang saya ikuti. Acara ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para calon wiraswasta untuk memperoleh dukungan dari komunitas wiraswasta/ahli dalam meluncurkan perusahaan rintisan mereka sendiri. Setiap orang berkesempatan untuk menjabarkan gagasan mereka di hadapan penonton yang akan melakukan pengambilan suara. Peserta yang mendapatkan suara terbanyak akan menerima dukungan investor dan tim ahli yang akan membantu mereka mewujudkan gagasannya.

Keefektifan presentasi begitu bervariasi, namun kami segera mengetahui bahwa gagasan dengan presentasi terbaik meraih suara/perhatian terbanyak. Sementara itu, beberapa gagasan terbaik justru terabaikan (acap kali karena presenternya adalah ilmuwan, pakar teknik, ataupun mereka yang sangat ahli, namun bukan pemasar atau pembicara publik). Kami memutuskan untuk mengumpulkan suara dan memberikannya kepada satu individu dengan presentasi yang buruk, namun memiliki gagasan yang sangat menjanjikan. Ia berkesempatan untuk maju ke tingkat berikutnya dan, pada penghujung akhir pekan, ia berhasil mengungguli yang lainnya sebagai penggagas usaha rintisan yang paling menguntungkan pada akhir pekan tersebut.

Ketika orang-orang dari berbagai budaya saling berbincang atau menafsirkan peristiwa dunia, makna yang tertanam pada pesan mereka secara otomatis difilter melalui akumulasi sikap yang diwariskan oleh budaya mereka sendiri.

                                                          –Rogers and Steinfatt, penulis Intercultural Communication

…Rasanya Sungguh Sebanding!

Sekalipun penting untuk memilih tim wirausaha Anda berdasarkan kesamaan visi, terlalu banyak kesamaan justru dapat melemahkan peluang keberhasilan usaha Anda. Bekerja dalam kelompok berbudaya homogen telah diakui dapat melancarkan proses dan memungkinkan kerja yang lebih cepat dan efisien. Sebagai gantinya, mutu dan peluang kreatif berkurang.

Dengan menumbuhkan keragaman dalam tim Anda, merangkul perbedaan pandangan, dan bersabar menghadapi perbedaan, Anda akan meraih potensi pemenuhan visi terbaik–yang telah dijernihkan dan disaring melalui kritik konstruktif. Bersabarlah mengikuti prosesnya, dan semua jerih payah Anda akan terbayar!

Entri blog ini disponsori oleh Visa Business dan narablog menerima kompensasi dari Visa atas waktunya dalam membagikan pandangan mereka melalui postingan ini. Pandangan yang diungkapkan di sini semata-mata milik narablog, bukan Visa. Kunjungi http://facebook.com/visasmallbiz untuk melihat Laman Facebook yang telah ditata ulang: Well Sourced by Visa Business. Laman ini disediakan sebagai ruang bagi pemilik bisnis kecil untuk mengakses sumber daya yang mendidik, membaca kisah sukses dari pemilik bisnis lain, terlibat dengan rekan sejawat, dan menemukan kiat untuk mengelola bisnis dengan lebih efisien. Setiap bulan, Laman ini akan memperkenalkan tema baru yang akan berfokus pada topik yang bermanfaat bagi keberhasilan pemilik bisnis kecil. Untuk memperoleh kiat dan saran tambahan serta informasi mengenai solusi bisnis kecil Visa, ikuti @VisaSmallBiz dan kunjungi http://visa.com/business.

24/09/2014 dari The Mogul Mom

4 Cara Menerapkan Tradisi Budaya ke dalam Tempat Kerja

Postingan blog ini ditulis untuk Visa Business sebagai bagian dari tema bulan September, yakni Keragaman dalam Bisnis Kecil. Setiap bulan, Visa Business berfokus pada sebuah topik dan menawarkan gagasan yang dapat dilakukan untuk mengelola bisnis Anda, karyawan, pelanggan, serta diri Anda sendiri. Kunjungi laman Facebook kami, Well Sourced by Visa Business, untuk menemukan solusi efisien, informasi mendalam, serta sumber daya tepercaya.

Tempat kerja di Amerika tumbuh kian beragam setiap tahunnya, dengan U.S. Census Bureau memperkirakan bahwa pada 2050, tidak ada golongan minoritas di negara tersebut. Sedangkan antara 2000 dan 2050, 83% pertumbuhan populasi usia kerja diisi oleh imigran dan keturunannya. Tenaga kerja multikultural ini berarti bahwa banyak kantor yang mendapat tugas untuk menghimpun pekerja dengan latar belakang dan budaya yang beragam. Berikut ini empat cara menerapkan tradisi budaya ke dalam tempat kerja.

Alih-alih melihat keragaman sebagai tantangan, pemimpin bisnis yang cerdas memandang hal ini sebagai sebuah peluang emas. Ketika karyawan bekerja sama, mereka belajar lebih banyak mengenai budaya masing-masing dan menemukan bahwa mereka dapat memadukan pengalaman unik masing-masing ke dalam proyek mereka. Dengan mendorong pembentukan tim, bisnis dapat memetik manfaat dari semangat kerja yang lebih membara dan keseluruhan kinerja yang lebih baik.

Gelar Acara Makan Bersama (Potluck) Budaya

Setiap anggota tim Anda pasti memiliki tradisi tertentu, baik sebagai bagian dari hari raya ataupun santap malam Minggu setiap pekan. Sisihkan waktu secara rutin guna mengajak setiap karyawan membawa hidangan khas budaya mereka. Bahkan, pekerja asal Amerika dapat membawa makanan khas daerah asal mereka di A.S. Hal ini dapat membantu pekerja melihat bahwa dua orang yang tumbuh dewasa di kota yang sama sekalipun dapat memiliki tradisi yang benar-benar berbeda.

Rayakan Semua Hari Raya

Dekorasi Natal telah lama menjadi bagian dari perayaan di kantor. Namun, bagaimana dengan hari raya seperti Hanukkah, Kwanzaa, dan Tahun Baru Imlek? Beberapa karyawan Anda mungkin tidak merayakan Natal karena memiliki kepercayaan atau latar belakang agama yang berbeda. Jadi, sangatlah penting untuk mempertimbangkannya ketika Anda merencanakan pesta Natal tahunan. Namun demikian, perayaan Natal merupakan alat yang hebat untuk mengangkat semangat kerja dan membina persahabatan. Jadi, jalan tengah terbaik mungkin adalah tidak mewajibkan perayaan Natal dan menambahkan perayaan hari raya lain demi menghormati kepercayaan semua orang.

Jadilah Panutan

Pemimpin tim harus berupaya untuk menjadi panutan orang lain dalam organisasi dengan belajar sebanyak mungkin mengenai masing-masing budaya yang ada agar dapat berinteraksi secara lebih baik dengan karyawan. Dalam budaya tertentu, tindakan seperti berjabat tangan dapat memiliki arti yang benar-benar berbeda dari budaya A.S, dan mengetahui hal ini dapat membantu Anda menyoroti perbedaan tersebut. Ketika atasan menghargai kepercayaan dan tradisi karyawannya, karyawan lain akan meneladani sikap tersebut.

Hargai Spiritualitas

Agama dan spiritualitas merupakan subjek yang pelik dalam lingkungan bisnis. Namun, pemimpin bisnis dapat melewati rintangan ini tanpa banyak kesulitan. Masalah mencuat saat satu karyawan merasa tersinggung akibat spiritualitas orang lain. Jadi, sangatlah penting bagi atasan untuk mengetahui cara menangani timbulnya permasalahan ini.

Seiring tumbuhnya keragaman di tempat kerja, pemimpin akan dibebani tanggung jawab untuk memupuk lingkungan yang saling menghormati dan sarat budaya toleransi. Tempat kerja dengan budaya yang beragam menguntungkan semua orang dan memungkinkan individu terus bertumbuh dengan belajar dari satu sama lain. Ketika bisnis menyatukan tradisi dan budaya di tempat kerja, anggota tim belajar untuk merayakan perbedaan satu sama lain. Hal ini meningkatkan produktivitas dan membantu proses pembentukan tim, sekaligus memberikan alasan bagi karyawan untuk melepas penat dari pekerjaan dengan merayakan beragam hari raya.

Entri blog ini disponsori oleh Visa Business dan narablog menerima kompensasi dari Visa atas waktunya dalam membagikan pandangan mereka melalui postingan ini. Pandangan yang diungkapkan di sini semata-mata milik narablog, bukan Visa. Kunjungi http://facebook.com/visasmallbiz untuk melihat Laman Facebook yang telah ditata ulang: Well Sourced by Visa Business. Laman ini disediakan sebagai ruang bagi pemilik bisnis kecil untuk mengakses sumber daya yang mendidik, membaca kisah sukses dari pemilik bisnis lain, terlibat dengan rekan sejawat, dan menemukan kiat untuk mengelola bisnis dengan lebih efisien. Setiap bulan, Laman ini akan memperkenalkan tema baru yang akan berfokus pada topik yang bermanfaat bagi keberhasilan pemilik bisnis kecil. Untuk kiat dan saran tambahan serta informasi mengenai solusi bisnis kecil Visa, ikuti @VisaSmallBiz dan kunjungi http://visa.com/business.

16/09/2014 dari Smallbiztechnology.com

Apa Arti Keragaman dalam Perusahaan (SANGAT) Kecil?

Postingan blog ini ditulis untuk Visa Business sebagai bagian dari tema bulan September, yakni Keragaman dalam Bisnis Kecil. Setiap bulan, Visa Business berfokus pada sebuah topik dan menawarkan gagasan yang dapat dilakukan untuk mengelola bisnis Anda, karyawan, pelanggan, serta diri Anda sendiri. Kunjungi laman Facebook kami, Well Sourced by Visa Business, untuk menemukan solusi efisien, informasi mendalam, serta sumber daya tepercaya.

Memiliki tenaga kerja yang beragam dapat menjadi tantangan bagi bisnis kecil, terutama bagian tertentu di A.S. atau di negara global lainnya. Untuk memetik manfaat keragaman, Anda mungkin perlu membuka pikiran Anda.

Banyak perusahaan besar wajib mematuhi mandat keragaman korporat atau bahkan pemerintah.

Mereka juga terdiri dari tenaga kerja berskala besar, sehingga mudah untuk mengembangkan kekayaan perpaduan pengalaman dan karyawan.

Namun, bisnis kecil—berapa pun ukurannya—tidak melihat keragaman sebagai sebuah persyaratan, malah sebagai peluang untuk bertumbuh dan berhasil. Variasi latar belakang, budaya, dan didikan karyawan Anda merupakan sebuah keunggulan strategis yang patut diperhitungkan.

Apabila dilihat dari sudut pandang tersebut, bisnis kecil mungkin terkesan berada dalam kesulitan. Sulit untuk memupuk keragaman jika toko Anda dikelola oleh lima atau sepuluh orang. Kondisi ini diperburuk oleh banyaknya pemilik bisnis kecil yang terperangkap untuk selalu mempekerjakan orang-orang yang menyukai mereka, serta yang serupa dengan mereka.

Tantangan semakin besar ketika Anda harus merekrut dari kelompok pelamar yang tergolong homogen. Hari ini, saya mengetahui bahwa dari 1,3 juta penduduk Maine, lebih dari 96% penduduknya berkulit putih.

Apa yang harus dilakukan bisnis kecil?

Berpikirlah jauh di luar batas ras.

Saat mendengar tentang "keragaman," kebanyakan penduduk Amerika memikirkan keragaman ras. Dan ras memang memiliki porsi besar dalam hal ini. Faktanya, ras masih menjadi isu panas di A.S., hingga saya harus berkutat dengan paragraf ini selama lima belas menit karena khawatir disalahartikan sebagai tidak sensitif.

Tentu saya tidak bermaksud demikian.

Bekerja di toko yang sangat kecil atau menjalankan bisnis di wilayah dunia yang homogen menyebabkan kurangnya perspektif unik dalam bisnis Anda. Untuk mengembangkan pendekatan bisnis yang dinamis dan andal, berpikirlah jauh di luar batas ras.

• Apakah laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam bisnis Anda?
• Apakah lingkungan perusahaan Anda menerima dengan terbuka rekan kerja homoseksual, biseksual, atau transgender?
• Apakah semua orang beribadah di gereja yang sama dengan Anda atau apakah pekerja Anda berasal dari beraneka kepercayaan, termasuk juga golongan orang yang mengutamakan ilmu pengetahuan di atas agama?
• Pernahkah salah satu dari karyawan Anda menjadi anggota militer atau terlibat dalam perang?
• Apakah semua karyawan Anda tumbuh di kota asal Anda atau apakah Anda mempekerjakan karyawan dari seluruh negara bagian, negara, atau berbagai belahan dunia?
• Apakah ada karyawan yang memiliki pengalaman bekerja di sebuah perusahaan? Apakah ada karyawan yang pernah terlibat dalam usaha rintisan sebelumnya? Apakah ada karyawan yang pernah menjalankan usaha nirlaba?
• Apakah semua karyawan lulusan perguruan tinggi? Apakah ada karyawan yang merupakan lulusan perguruan tinggi?
• Apakah ada karyawan yang mengenakan stiker Obama (pendukung Obama)? Apakah ada karyawan lain yang mengenakan stiker "impeach Obama" (lengserkan Obama)?

Lebih lanjut, apakah Anda memberlakukan budaya korporat yang terbuka terhadap pemikiran baru, atau apakah moto Anda "lakukan seperti yang selalu dilakukan"?

Pernahkah Anda mengubah cara Anda menjalankan sesuatu berdasarkan saran karyawan baru... dengan cara yang mungkin tidak sepenuhnya nyaman untuk Anda?

Lihat ke luar batasan karyawan.

Di flyte, kami selalu memiliki tujuh atau delapan karyawan, namun kami berhasil mengembangkan hubungan kerja yang erat dengan sejumlah kontraktor independen yang luar biasa.

Kami senang menganggap mereka sebagai kerabat jauh kami.

Tenaga kerja Anda sendiri mungkin lebih dari sekadar karyawan. Ini dapat mencakup kontraktor independen atau kolaborator dari luar perusahaan. Anda dapat menemukan keragaman dalam dewan penasihat yang Anda bentuk sendiri atau dalam mentor pribadi Anda, atau bahkan instruktur yang Anda rekrut.

Apabila terdesak, Anda dapat menarik kelompok fokus untuk membantu memecah kebuntuan yang Anda rasakan dari grup apa pun.

Pikirkan kegiatan.

Meskipun kegiatan ekstrakurikuler tidak dapat memperkaya keragaman tenaga kerja Anda, ini dapat membantu membangkitkan pemikiran kreatif dan keterampilan penyelesaian masalah Anda.

Berikutnya, pikirkan lebih dari sekadar piknik perusahaan dan keluar dari zona nyaman Anda. Bawa tim Anda ke pertunjukan dansa. Atau balapan NASCAR. Atau pameran seni. Atau perhelatan Habitat for Humanity. Atau skeet shooting (menembak objek yang dilempar ke udara). Atau lomba mengeja (spelling bee). Atau teater komunitas.

Terdapat poin tambahan jika karyawan Anda ikut serta dalam drama tersebut.

Cukup bawa tim Anda meresapi pengalaman baru dan buka pikiran mereka terhadap pandangan dunia yang berbeda.

Kesimpulannya.

Ini tidak boleh diartikan sebagai upaya menghindari perekrutan tenaga kerja yang beragam. Intinya, merekrut sekelompok "klona Anda" berarti mengikuti hukum penurunan keuntungan.

Apabila Anda ingin memiliki keunggulan kompetitif, Anda memerlukan gagasan dan perspektif baru. Apabila Anda kesulitan menemukan keragaman karena sedikitnya tenaga kerja atau kelompok pelamar yang tidak bervariasi, Anda perlu mempertimbangkan jenis keragaman yang baru atau definisi tenaga kerja yang lebih luas.

Lebih lanjut, Anda dapat mengoptimalkan pemikiran yang bervariasi melalui pengalaman baru bersama tim Anda.

Entri blog ini disponsori oleh Visa Business dan narablog menerima kompensasi dari Visa atas waktunya dalam membagikan pandangan mereka melalui postingan ini. Pandangan yang diungkapkan di sini semata-mata milik narablog, bukan Visa. Kunjungi http://facebook.com/visasmallbiz untuk melihat Laman Facebook yang telah ditata ulang: Well Sourced by Visa Business. Laman ini disediakan sebagai ruang bagi pemilik bisnis kecil untuk mengakses sumber daya yang mendidik, membaca kisah sukses dari pemilik bisnis lain, terlibat dengan rekan sejawat, dan menemukan kiat untuk mengelola bisnis dengan lebih efisien. Setiap bulan, Laman ini akan memperkenalkan tema baru yang akan berfokus pada topik yang bermanfaat bagi keberhasilan pemilik bisnis kecil. Untuk memperoleh kiat dan saran tambahan serta informasi mengenai solusi bisnis kecil Visa, ikuti @VisaSmallBiz dan kunjungi http://visa.com/business.

16/09/2014 dari Flyte Blog

Postingan blog ini ditulis untuk Visa Business sebagai bagian dari tema bulan September, yakni Keragaman dalam Bisnis Kecil. Setiap bulan, Visa Business berfokus pada sebuah topik dan menawarkan gagasan yang dapat dilakukan untuk mengelola bisnis Anda, karyawan, pelanggan, serta diri Anda sendiri. Kunjungi laman Facebook kami, Well Sourced by Visa Business, untuk menemukan solusi efisien, informasi mendalam, serta sumber daya tepercaya.

Inilah waktunya bagi bisnis untuk mengubah percakapan mengenai keragaman.

Membicarakan cara untuk menarik, melibatkan, serta mempertahankan karyawan dan perspektif yang lebih beragam tidaklah cukup. Di samping itu, mari berbicara mengenai alasan kita perlu mengedepankan keragaman sebagai komitmen dasar Anda. Inilah enam pelajaran keragaman bisnis yang dapat membantu meningkatkan merek, budaya perusahaan, dan komitmen dasar Anda.

1. Ingin memperluas peluang pemasaran? Anggaplah keragaman sebagai penggemar berat Anda.

   Anda diharapkan telah mengidentifikasi khalayak sasaran. Namun, seiring pertumbuhan bisnis Anda, Anda akan menemukan bahwa Anda memiliki lebih dari satu sasaran (Saya tahu Anda berpikir, "menemukan sasaran pertama saja sulitnya minta ampun!"). Saya mengerti, namun dengarkan dulu. Sebenarnya, ini merupakan hal yang hebat karena dapat mendorong pertumbuhan baru dan mengungkap potensi pasar Anda yang sebenarnya.

   Contohnya, produk dan layanan Anda sangat menarik bagi sasaran utama Anda. Namun, terdapat juga sasaran sekunder, dan mungkin bahkan tersier. Yang penting untuk dipahami adalah: pembeli Anda beragam; setiap segmen memiliki rangkaian kebutuhan, kepercayaan, dan nilainya sendiri. Cara mereka mengeluarkan uang dengan Anda dan menyerap informasi juga berbeda.

   Ketika Anda berbicara mengenai keragaman terkait ras, jenis kelamin, dan usia saja: "Perusahaan apa yang tidak ingin meraup pengeluaran tahunan gabungan sebesar USD750 miliar dari komunitas keturunan Afrika-Amerika, Asia-Amerika, dan Latin-Amerika di A.S.? Dan jika Anda menambahkan daya beli pasar LGBT dan populasi pensiunan, jumlah uang di sini tidak kecil." (Sumber: Experience.com) Pada akhirnya, merangkul keragaman basis konsumen Anda akan membantu Anda mengungkap peluang pemasaran baru. Hasilnya, Anda akan menggiatkan ekspansi merek dan inovasi yang berorientasi pelanggan.

2. Fakta: Komposisi tenaga kerja di A.S. menjadi semakin beragam. Bagaimana dengan bisnis kecil Anda?

   Hasil sensus terakhir secara jelas menetapkan bahwa laju perubahan komposisi etnis di A.S. jauh lebih pesat daripada perkiraan. Seharusnya, hal ini tidak mengejutkan, karena ekonomi yang beragam adalah ekonomi yang berdaya.

   Faktanya, "Bisnis yang mampu merangkul pergeseran demografi negara kita dapat meraup keuntungan ekonomi dari tenaga kerja yang beragam dan inklusif. Bisnis yang merekrut tenaga kerja yang beragam lebih mampu menemukan talenta terbaik dan yang paling dibutuhkan untuk menghadapi persaingan ekonomi yang kian kompetitif. Dengan merangkum perbedaan latar belakang, keterampilan, dan pengalaman yang kita miliki, bisnis akan lebih mampu membuahkan jenis solusi inovatif serta kreatif yang dibutuhkan untuk sukses dalam ekonomi yang kian kompetitif." (Sumber: Center for American Progress) Hebatnya lagi, Anda dapat mempertahankan identitas merek dan merangkul pendorong utama keberhasilan – salah satunya adalah keragaman itu sendiri.

3. Remajakan citra bisnis Anda dengan 'langkah keragaman' yang lebih dari sekadar konten pemasaran.

   Sangat janggal saat membaca brosur penjualan mengilap yang mengungkapkan satu hal dan melihat pelaku usahanya berbisnis dengan cara yang begitu bertentangan. Tahukah Anda … foto beragam sosok (yang melakukan berbagai hal) yang disunting sedemikian rupa dan konten iklan apik yang menggugah, membuat Anda berpikir, "mereka paham … mereka benar-benar memahamiku!"

   Namun, saat Anda sampai di tempat bisnis mereka atau mengunjungi situs online mereka, citra mereka sungguh jauh dari selebaran pemasaran apik yang mereka pasarkan sebelumnya. Untuk konsumen, hal ini menyebabkan hilangnya simpati, menimbulkan rasa tidak percaya, dan rasa bingung. Jadi, mantapkan diri dan komitmen dasar Anda: pastikan keragaman hadir lebih dari sekadar halaman mengilap tersebut.

4. Keragaman bisnis ibarat 'gagasan bisnis yang bagus' – tak ada artinya tanpa eksekusi yang yang didasari komitmen.

   Ada banyak gagasan bisnis yang hebat. Sayang, tidak banyak yang dieksekusi dengan baik. Begitu juga dengan upaya keragaman bisnis. Percayalah: Anda tidak dapat memuaskan semua orang – kita semua tahu ini. Namun, yang dapat Anda lakukan adalah melayani basis pelanggan yang – dapat dikatakan 'beragam.'

   Seperti banyak hal dalam bisnis, keragaman itu sederhana, namun berpengaruh. Mulailah dengan memperjelas definisi keragaman Anda. Seperti saran Julie Kempf, pendiri dan Presdir JBK Associates, 'Di luar ras dan jenis kelamin, pertimbangan juga mencakup usia, etnis, agama, orientasi seksual, kemampuan mental dan fisik, identitas gender, status keluarga, bahasa, serta gaya kerja. Seharusnya, tugas pertama Anda ialah mendefinisikan keragaman untuk organisasi Anda. Tidak ada satu-solusi-untuk-semua." Selanjutnya, bangun komunikasi eksternal dan kegiatan internal untuk menumbuhkan kecerdasan budaya. Yang paling penting, mulailah dengan model komunikasi autentik yang selaras dengan merek Anda.

5. Bisnis yang terbaik di kelasnya memimpin dengan keragaman pada setiap titik sentuh lini konsumen.

   Mari kita bahas hal yang selalu ada dalam pikiran Anda – pelanggan. Cara Anda berbicara kepada mereka menjadi landasan penyampaian pesan Anda dan memengaruhi kedudukan pasar Anda. Apabila Anda pernah mendengar tentang strategi pemasaran, inilah salah satu komponen utamanya. Hal yang Anda katakan (pesan Anda) meyakinkan khalayak mengapa Anda berbeda dan mengapa mereka harus percaya. Dan pada akhirnya, pemasar yang sukses (seiring menepati janji merek mereka) mengomunikasikan beberapa pesan yang berbeda di pasar secara bersamaan.

   Misalnya, jika Anda menjual mainan secara langsung ke konsumen, Anda memiliki dua khalayak: orang tua dan anak-anak. Setiap pesan harus sesuai dengan masing-masing pemberi pengaruh, namun tidak bertentangan satu sama lain. Atau, jika Anda menjual kepada pria dan wanita, pesan Anda harus dapat menjangkau masing-masing kelompok. Apabila Anda tidak yakin seberapa jauh Anda harus menelusuri 'seluk beluk keragaman', mulailah menghimpun data pelanggan dan mendalami data pelanggan yang sudah ada; jadikan penyusunan pesan bersasaran sebagai prioritas Anda.

   Konsultan pemasaran kawakan, Diana Huff, menjelaskan cara agar upaya pemasaran Anda dapat memiliki fungsi ganda: "Apabila Anda memiliki dua kelompok konsumen atau lebih yang perlu Anda jangkau, tidak ada salahnya membuat iklan dengan pesan yang berbeda dan memasang publikasi terbatas;" atau "menggunakan tautan halaman utama untuk membagi khalayak menjadi beberapa sasaran."

6. Bisnis berwawasan keragaman memahami bahwa jika Anda ingin melayani pasar dengan lebih baik, Anda harus menggunakan pasar.

   Terdapat begitu banyak manfaat dari melayani basis pelanggan yang beragam, namun Anda tak akan bisa melayani mereka jika Anda tidak pernah terlibat langsung dengan mereka. Menurut Dewan SDM, "Jangkauan dan upaya perekrutan proaktif yang sengaja berfokus pada peningkatan keragaman dapat mendukung suatu organisasi saat melibatkan khalayak baru …"

   Saran mereka meliputi: mengemukakan gagasan, membangun hubungan dengan kelompok dan organisasi budaya yang bekerja dengan beragam komunitas, menggalakkan bisnis Anda sebagai tempat kerja yang layak, dan menjalin hubungan dengan basis sukarelawan di komunitas Anda. Oleh karena itu, temukan cara untuk memanfaatkan pasar lokal serta lakukan perekrutan dengan cara yang menawarkan jangkauan dan hubungan yang lebih luas.

 

Pada akhirnya, argumen bisnis seputar keragaman telah melesat jauh dari hal yang biasa kita terima. Kita berada di persimpangan yang menyisakan pertanyaan bagi banyak pemilik bisnis mengenai cara hal ini dapat diterapkan dan relevan dalam upaya mereka membangun komitmen dasar serta komunitas yang mereka layani. Semuanya dimulai dari pelajaran seputar keragaman dan pendekatan pragmatis; mulai menghadapi tantangan dalam kegagalan dan bagaimana kita dapat bersikap jujur terhadap diri sendiri sebagai pemimpin untuk melangkah maju menuju masa depan.

Entri blog ini disponsori oleh Visa Business dan narablog menerima kompensasi dari Visa atas waktunya dalam membagikan pandangan mereka melalui postingan ini. Pandangan yang diungkapkan di sini semata-mata milik narablog, bukan Visa. Kunjungi http://facebook.com/visasmallbiz untuk melihat Laman Facebook yang telah ditata ulang: Well Sourced by Visa Business. Laman ini disediakan sebagai ruang bagi pemilik bisnis kecil untuk mengakses sumber daya yang mendidik, membaca kisah sukses dari pemilik bisnis lain, terlibat dengan rekan sejawat, dan menemukan kiat untuk mengelola bisnis dengan lebih efisien. Setiap bulan, Laman ini akan memperkenalkan tema baru yang akan berfokus pada topik yang bermanfaat bagi keberhasilan pemilik bisnis kecil. Untuk memperoleh kiat dan saran tambahan serta informasi mengenai solusi bisnis kecil Visa, ikuti @VisaSmallBiz dan kunjungi http://visa.com/business.

6 Prinsip Dalam Membangun Budaya Yang Memenangkan Bisnis

Postingan blog ini ditulis untuk Visa Business sebagai bagian dari tema bulan September, yakni Keragaman dalam Bisnis Kecil. Setiap bulan, Visa Business berfokus pada sebuah topik dan menawarkan gagasan yang dapat dilakukan untuk mengurus bisnis Anda, karyawan, pelanggan, serta diri Anda sendiri. Kunjungi laman Facebook kami, Well Sourced by Visa Business, untuk menemukan solusi efisien, informasi mendalam, serta sumber daya tepercaya.

Belakangan ini, saya mengamati munculnya apresiasi budaya dan nilai yang diperbarui dalam kancah bisnis. Mungkin, ini hanyalah contoh lain dari kehampaan yang terisi. Namun, saya lebih memilih untuk berpikir bahwa ini adalah evolusi alami dari rentetan komunitas jaringan sosial tempat orang-orang saling terkait, sembari berharap untuk berinteraksi dengan bisnis dan produk yang mereka sukai. Mereka menggerakkan pasar, tidak bersikap pasif.

“Nilai-nilai yang Anda tegakkan ketika membangun perusahaan rintisan adalah kunci untuk membentuk budaya patut ditiru yang menarik lebih banyak pelanggan,” ungkap Ann Rhoades dalam bukunya Built on Values. Ia menegaskan pernyataan yang juga saya setujui, bahwa Anda harus memulainya dengan tepat, karena kesan pertama amat penting serta mengubah nilai serta budaya di mata para pelanggan dan karyawan Anda bukanlah pekerjaan mudah.

Saya meyakini kekuatan budaya perusahaan rintisan yang mampu menularkan nilai integritas, fokus pelanggan, dan hasil. Ann menggarisbawahi enam prinsip dasar yang menjadi kunci dalam membangun budaya ini maupun mengubah budaya yang sudah ada guna meningkatkan keuntungan finansial, kepuasan pelanggan, dan kinerja karyawan:

1. Anda tidak dapat memaksakan perkembangan suatu budaya, yang dapat Anda lakukan hanyalah menciptakan suasana. Setiap budaya adalah puncak dari kepemimpinan, nilai-nilai, bahasa, proses orang-orang di dalamnya, aturan, dan kondisi lain, baik maupun buruk, yang hadir dalam organisasi. Tidak ada pemimpin yang mampu “menciptakan budaya,”. Mereka hanya dapat menciptakan lingkungan yang dapat melahirkan sekaligus menumbuhkan budaya yang diinginkan.

2. Hal yang Anda lakukan adalah cerminan dari dalam diri Anda. Layanan yang Anda berikan kepada pelanggan tidak akan lebih baik daripada layanan yang Anda berikan kepada karyawan Anda. Anda tidak dapat memaksa orang lain untuk memperlakukan pelanggan dengan baik jika mereka sendiri mendapat perlakuan yang buruk. Rekrut sekelompok orang berbeda yang sesuai dengan budaya yang Anda kehendaki, dan perlakukan mereka secara setara.

3. Keberhasilan diraih dari melakukan hal yang benar dengan cara yang benar. Dengan menetapkan nilai-nilai dan perilaku disertai tindakan yang tepat, Anda menyederhanakan sekaligus memungkinkan setiap orang untuk mengutamakan pengambilan keputusan yang tepat. Memberdayakan dan mendidik setiap orang untuk membuat keputusan yang tepat di setiap peluang akan mengantarkan Anda pada kepuasan pelanggan dan keberhasilan bisnis.

4. Setiap orang pasti melakukan tindakan yang sebanding dengan penghargaan yang mereka dapatkan. Nilai yang Anda ungkapkan akan dianggap sebagai omong kosong tanpa makna, kecuali jika Anda menetapkan kompensasi dan hadiah untuk perilaku yang sejalan dengan nilai. Diperlukan ketekunan dan keberanian untuk merekrut karyawan yang berpegang teguh pada nilai-nilai ini dan memberhentikan pihak yang kehilangan nilai-nilai ini.

5. Masukan = keluaran. Organisasi Anda hanya akan memberlakukan nilai-nilai yang ingin mereka terapkan. Biasakan untuk sering menyampaikan nilai Anda dan gunakan metrik kinerja berdasarkan nilai untuk mengukur hasil yang dicapai, menimbang tingkat implementasi, perkembangan kepemimpinan, dan perencanaan suksesi.

6. Lingkungan yang Anda harapkan dapat dibentuk dari keragaman, nilai strategis, dan tanggung jawab keuangan. Tindakan sadar yang dimulai dengan menentukan serangkaian nilai yang dibagikan dan memupuk keragaman, dapat menyiapkan kondisi yang diperlukan dalam mendorong budaya yang akan melejitkan perusahaan rintisan menjadi pemimpin. Nilai adalah hal terpenting saat mengambil keputusan yang sulit, namun juga amat berguna dalam memandu perjalanan bisnis di waktu mendatang.

Perusahaan rintisan adalah satu-satunya bisnis yang dapat mengatur budaya dan nilai mereka sendiri dari awal. Nilai dimulai dan didapat dari diri Anda, wiraswasta yang merintisnya. Nilai bukanlah hal yang Anda sebutkan dalam pernyataan misi Anda (jika Anda memilikinya). Nilai menetapkan budaya dengan hal-hal yang Anda terapkan dan menyoroti tindakan yang dilakukan setiap hari.

Strategi memang penting, namun tanpa budaya kemenangan dan nilai yang benar untuk mendorong kemajuan, strategi tidak akan menggerakkan Anda. Pemimpin yang baik pun penting, namun Anda membutuhkan budaya dengan nilai-nilai positif untuk menarik para pemimpin terbaik dan bersaing secara efektif.

Pemimpin mendorong nilai, nilai mendorong perilaku, perilaku mendorong budaya, dan budaya mendorong kinerja. Kinerja tinggi melahirkan para pemimpin baru. Ini adalah lingkaran keunggulan penguatan mandiri yang wajib diraih oleh setiap perusahaan rintisan. Jangan hanya menunggu, bangunlah budaya Anda sekarang juga.

Entri blog ini disponsori oleh Visa Business dan narablog menerima kompensasi dari Visa atas waktunya dalam membagikan pandangan mereka melalui postingan ini. Pandangan yang diungkapkan di sini semata-mata milik narablog, bukan Visa. Kunjungi http://facebook.com/visasmallbiz untuk melihat Laman Facebook yang telah ditata ulang: Well Sourced by Visa Business. Laman ini disediakan sebagai ruang bagi pemilik bisnis kecil untuk mengakses sumber daya yang mendidik, membaca kisah sukses dari pemilik bisnis lain, terlibat dengan rekan sejawat, dan menemukan kiat untuk mengelola bisnis dengan lebih efisien. Setiap bulan, Laman ini akan memperkenalkan tema baru yang akan berfokus pada topik yang bermanfaat bagi keberhasilan pemilik bisnis kecil. Untuk memperoleh kiat dan saran tambahan serta informasi mengenai solusi bisnis kecil Visa, ikuti @VisaSmallBiz dan kunjungi http://visa.com/business.

06/09/2014 dari Startup Professionals Musings

11 Kiat Menemukan Orang yang Tepat yang Bekerja untuk Anda – Merekrut & Memberikan Wewenang Layaknya Seorang Profesional

Postingan blog ini ditulis untuk Visa Business sebagai bagian dari tema bulan Agustus, yakni Memelihara Hubungan Bisnis Kecil Anda. Setiap bulan, Visa Business berfokus pada sebuah topik dan menawarkan gagasan yang dapat dilakukan untuk mengelola bisnis Anda, karyawan, pelanggan, serta diri Anda sendiri. Kunjungi laman Facebook kami, Well Sourced by Visa Business, untuk menemukan solusi efisien, informasi mendalam, serta sumber daya tepercaya.

Kemampuan Anda untuk mengembangkan bisnis secara langsung berkaitan dengan kemampuan Anda untuk merekrut orang yang tepat, melimpahkan wewenang secara efektif, dan menginvestasikan waktu dalam kegiatan yang menghasilkan pendapatan. Sekarang, saya akan membagikan hal-hal yang harus dilakukan SEBELUM Anda merekrut seseorang dan cara bekerja bersama mereka secara efektif SETELAH mereka direkrut.

Pada masa kuliah, saya ditugaskan untuk membaca buku berjudul 'One Minute Manager Meets The Monkey'. Salah satu gagasan utamanya adalah bahwa SETIAP tugas di perusahaan Anda harus dikerjakan pada tingkat kemungkinan terendah. Terdapat banyak 'beban pekerjaan' dalam bisnis, triknya adalah mengetahui pihak dalam bisnis yang dapat menangani mereka.

Apabila Anda adalah pemilik atau CEO (Direktur Eksekutif), Anda PERLU meminta orang lain untuk melakukan pekerjaan yang bukan tanggung jawab Anda namun menguras waktu Anda. Waktu Anda haruslah dihabiskan dengan menciptakan produk dan konten, serta menghasilkan pendapatan. Apabila Anda menjalankan perusahaan seorang diri, Anda mungkin berpikir bahwa Anda harus melakukan semuanya sendiri. SALAH. Sekalipun Anda merasa tidak memiliki cukup dana untuk merekrut asisten penuh waktu atau bahkan paruh waktu, ajaklah pihak-pihak yang berperan penting dalam proyek untuk membantu Anda. Untuk saya, saya merekrut kontraktor. Saya juga merekrut mahasiswa sebagai karyawan magang dan bahkan remaja di lingkungan saya untuk melakukan berbagai hal, seperti mengirimkan katalog, mengelola tugas media sosial, dan segala hal yang dapat MEREKA lakukan sesuai tingkat pengetahuan mereka. Saya mempekerjakan orang lain yang lebih berpengalaman untuk menjalankan tugas yang lebih rumit, seperti mendistribusikan siaran pers, penjualan, menemukan kontak utama dalam organisasi, menyusun formulir berlangganan, memposting pada blog saya, dan lain-lain.

Sekalipun Anda merasa bahwa hal semacam ini di luar tingkat bisnis Anda saat ini, teruslah membaca. Saat Anda siap, Anda akan mampu melimpahkan wewenang layaknya seorang profesional dan memanfaatkan waktu Anda secara lebih efektif.

Hal yang harus dilakukan SEBELUM ANDA MEREKRUT KARYAWAN:

1. Tulis deskripsi pekerjaan secara terperinci. Deskripsi ini ditulis untuk Anda dan juga untuk diposting pada Craiglist atau Facebook. Pikirkan kegiatan HARIAN, MINGGUAN, dan BULANAN yang akan dilakukan orang ini secara berkala. Pikirkan mengenai hari libur atau tugas tidak biasa yang akan mereka kerjakan. Berapa jam dalam seminggu atau bulan item tindakan ini harus diselesaikan oleh orang yang memiliki keterampilan yang ditetapkan tersebut? Berapa gaji yang akan Anda berikan sebagai pengganti waktu tersebut? Apabila Anda tidak tahu harus memulai dari mana, buatlah jurnal untuk seluruh kegiatan yang Anda lakukan selama seminggu. Di penghujung pekan, cermati jurnal dan bubuhkan tanda 'K' pada semua hal yang harus Anda lakukan sendiri dan tuliskan 'D' di samping hal-hal yang mungkin dapat dikerjakan oleh orang lain.

2. Ketahui hal yang akan Anda lakukan untuk mengisi waktu ketika semua tugas tersebut ditangani oleh orang lain. Ini semua untuk ANDA. Selalu terdorong oleh hal-hal yang akan terjadi kepada Anda pada waktu yang baru sehingga Anda dapat selalu termotivasi dan asisten Anda pun tetap fokus pada tugas. Tuliskan hal-hal berikut. Contohnya: Apa yang akan Anda lakukan pada jam tersebut setiap Senin jika asisten Anda tengah memperbarui blog Anda sekarang?

3. Mewawancarai dan mempekerjakan. Bagian ini merupakan keputusan pribadi. Anda harus mempekerjakan orang yang benar-benar cocok, dan hanya Anda yang dapat memutuskannya. Satu-satunya saran yang saya berikan di sini ialah kerja keras, bergerak, dan keinginan untuk belajar jauh lebih penting dari sekadar resume pekerjaan.

4. Pertimbangkan masa percobaan. Saya mengangkat karyawan kontrak dengan basis proyek tunggal untuk melihat jika saya dapat bekerja dengan mereka. Saya akan melihat etika kerja mereka dan ikatan emosi kami. Saya ingin melihat cara mereka mengatasi masalah dan waktu (sekaligus cara) mereka meminta bantuan saat mereka berada dalam kesulitan. Apabila saya menyukai aspek yang saya amati dari mereka, saya akan mengangkatnya menjadi karyawan tetap.

Hal yang harus dilakukan SAAT ANDA MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT UNTUK MENANGANI 'BEBAN PEKERJAAN' ANDA:

Baik mempekerjakan remaja di lingkungan sekitar, seorang kontraktor maupun VA, berikut adalah beberapa kiat untuk membangun hubungan yang menguntungkan semua pihak:

1. Tetapkan jadwal rutin, sekalipun mereka dapat melakukan kegiatan di luar rumah (atau kantor) Anda. Saya meminta jam kerja kepada seluruh karyawan, sehingga saya mengetahui waktu mereka dapat dihubungi dan waktu mereka 'sedang bekerja'. Saya pun menghendaki mereka untuk bertindak layaknya berada dalam pekerjaan yang sesungguhnya, bukan hanya sesuatu yang dapat mereka lakukan 'saat waktu senggang'. Bantuan pada jam kerja.

2. Apabila mereka tinggal di wilayah Anda, mintalah mereka untuk mendatangi rumah Anda setidaknya sekali dalam seminggu atau satu bulan, dan bekerja di komputer Anda (jika mereka melakukan pekerjaan kantor). Sehingga, Anda dapat melihat cara kerja mereka dan sehingga Anda dapat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi mereka dalam mengajukan pertanyaan. Hal ini juga merupakan gagasan bagus bagi Anda untuk melihat waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas rutin agar Anda dapat menganggarkan dengan sesuai. Selalu pastikan bahwa 'bawahan' yang tepat berada di bagian yang tepat dalam bisnis Anda.

3. Google adalah harta karun. Simpan daftar TINDAKAN mereka (dengan tugas harian, mingguan, dan bulanan) pada Google Drive yang dapat Anda perbarui serta dapat dilihat karyawan Anda kapan saja. Alih-alih menghapus tugas, saya meminta mereka memindahkan tugas ke tab 'selesai'. Saya ingin memantau riwayat kerja mereka. 'Daftar Tugas' online yang baik dilengkapi dengan kolom deskripsi, kolom tanggal tenggat, dan kolom selesai, serta kolom catatan atau pertanyaan. Cara ini akan memberikan petunjuk secara terperinci kepada karyawan Anda, sekaligus menyediakan ruang bagi Anda untuk menuliskan semua hal yang harus mereka kerjakan. Apabila saya menggunakan email untuk menyampaikan daftar tugas, hal-hal semacam itu mungkin terlupakan. Apabila saya menggunakan dokumen word, karyawan dapat mengerjakan tugas dari daftar lama. Beberapa perusahaan menggunakan kombinasi perangkat lunak dan aplikasi seperti

4. Rekan sejawat saya, Angella Johnson, pernah mengatakan, 'Limpahkan wewenang, jangan terjun dan menggerakkannya sendiri.' Pelimpahan wewenang adalah tentang mengomunikasikan hasil yang diharapkan dan memastikan bahwa esensi penugasan telah dipahami sebelum menyerahkannya. (Apabila Anda menginginkan informasi lebih lanjut mengenai pelimpahan wewenang yang efektif, Anda mungkin tertarik dengan artikel ini.)

5. Luangkan waktu untuk membagikan gambaran besarnya. Bantulah karyawan Anda untuk menyadari pengaruh tugas yang mereka kerjakan terhadap hal-hal yang dapat dilakukan dan diraih oleh perusahaan. Bantulah mereka memahami bagaimana hal ini dapat meningkatkan komitmen dasar dan besarnya pengaruh penyelesaian tugas ini bagi bisnis Anda. Bantu mereka untuk merasa seolah-olah menjadi kontributor sesuatu yang luar biasa dan mereka akan merasa hebat saat bekerja untuk Anda.

6. Pahami motivasi dasar mereka selain uang. Apakah mereka menginginkan pujian atau tiket konser? Apakah mereka menginginkan bonus untuk pekerjaan ekstra atau pengakuan publik? Setiap karyawan ingin dihargai sebesar keinginan mereka untuk digaji.

7. Tetapkan harapan dan peluang akuntabilitas, dan kerjakan. Pada organisasi saya, kami rutin mengadakan pertemuan karyawan. Saya memastikan bahwa tujuan disepakati, bertanya bagaimana saya dapat mengelola mereka dengan lebih baik, dan kami menyusun tujuan untuk meningkatkan kinerja. Thomas Monson berkata, 'Saat kinerja terukur, kinerja pun dapat ditingkatkan.' Hormati bisnis Anda dengan menjumpai orang-orang di perusahaan Anda secara rutin.

Tiada pedoman yang jitu dalam merekrut asisten dan karyawan. Layaknya pernikahan, jika Anda berpikir hal tersebut akan berjalan sesuai harapan Anda, Anda mungkin akan merasa amat kecewa. Namun demikian, jika saat melakukannya Anda memahami bahwa keberhasilan bisnis sangat tergantung pada setiap tugas yang dikerjakan pada tingkatan yang BENAR dalam bisnis Anda, Anda akan menemukan orang yang tepat untuk membantu Anda berkembang.

Entri blog ini disponsori oleh Visa Business dan narablog menerima kompensasi dari Visa atas waktunya dalam membagikan pandangan mereka melalui postingan ini. Pandangan yang diungkapkan di sini semata-mata milik narablog, bukan Visa. Kunjungi http://facebook.com/visasmallbiz untuk melihat Laman Facebook yang telah ditata ulang: Well Sourced by Visa Business. Laman ini disediakan sebagai ruang bagi pemilik bisnis kecil untuk mengakses sumber daya yang mendidik, membaca kisah sukses dari pemilik bisnis lain, terlibat dengan rekan sejawat, dan menemukan kiat untuk mengelola bisnis dengan lebih efisien. Setiap bulan, Laman ini akan memperkenalkan tema baru yang akan berfokus pada topik yang bermanfaat bagi keberhasilan pemilik bisnis kecil. Untuk memperoleh kiat dan saran tambahan serta informasi mengenai solusi bisnis kecil Visa, ikuti @VisaSmallBiz dan kunjungi http://visa.com/business.

28/08/2014 dari Startup Princess

Saran Hubungan…Untuk Bisnis Kecil Anda

Postingan blog ini ditulis untuk Visa Business sebagai bagian dari tema bulan Agustus, yakni Memelihara Hubungan Bisnis Kecil Anda. Setiap bulan, Visa Business berfokus pada sebuah topik dan menawarkan gagasan yang dapat dilakukan untuk mengelola bisnis Anda, karyawan, pelanggan, serta diri Anda sendiri. Kunjungi laman Facebook kami, Well Sourced by Visa Business, untuk menemukan solusi efisien, informasi mendalam, serta sumber daya tepercaya.

Hubungan baik adalah bagian terpenting dalam membangun bisnis.

Saya berpendapat bahwa membangun hubungan jauh lebih penting daripada pendapatan, karena hubungan yang erat selalu disertai kinerja yang unggul.

Sekarang sebelum saya memulai ulasan mengenai hubungan dalam bisnis, saya akan menyisipkan sangkalan: Saya tidak sempurna! Saya telah menjalani hubungan yang kini memburuk, dan mengatakan bahwa selama ini saya telah mempelajari banyak hal tentu akan terdengar berlebihan.

Bertentangan dengan keyakinan banyak orang (bahkan banyak dari kenalan saya), saya sangat berhati-hati dalam membangun hubungan saya. Rasa hati-hati inilah yang kini menjadi raksasa besar dalam hubungan bisnis saya. Namun, tidak selamanya hal ini berhasil. Ada saat ketika saya benar-benar menghabiskan waktu seharian hanya untuk membantu orang lain, "mengiyakan" setiap permintaan yang datang ke meja saya, sekaligus merasa khawatir akan anggapan orang-orang jika saya tidak dapat memenuhi permintaan mereka.

Sekarang saya mengerti bahwa menjaga sikap hati-hati dan mempertahankan energi memungkinkan saya untuk memberikan yang terbaik dalam menjalin hubungan dengan komunitas ini dan para klien saya. Saat saya kelelahan karena melakukan hal yang benar-benar tidak ingin saya lakukan untuk orang yang tidak saya sukai, tenaga saya terkuras saat berhubungan dengan pihak yang paling penting dalam kehidupan saya. Selain keluarga dan kerabat dekat, hubungan paling bermakna yang selalu berusaha saya bangun adalah hubungan dengan klien, karyawan, dan komunitas.

Anda + Klien

Cara Anda menjaga hubungan dengan klien mungkin dapat menjadikan Anda berhasil, atau justru merugikan Anda. Yang terakhir adalah hal yang nyaris terjadi pada diri saya di tahap awal bisnis saya.

Saya mencurahkan seluruh perhatian kepada klien saya, dan saya tidak berhasil mengatur batasan waktu serta cakupan proyek yang akan saya kerjakan. Klien selalu memperoleh keuntungan lebih banyak daripada hal yang kami setujui secara kontraktual dan kerap kali tidak menghargai nilai tambahan. Hal inilah yang menjadikan segala pengecualian tersebut berubah menjadi harapan yang mustahil terjadi. Beberapa orang yang bekerja sama dengan saya pernah membuat saya kecewa. Saya pun tidak ingin merasakan kepahitan seperti itu lagi dalam bisnis saya.

Kiat terbaik dari saya untuk menjalin hubungan dengan klien Anda: Latih klien Anda.

Benar, latih klien Anda. Latih mereka dengan penuh perhatian sehingga sejak awal, semua pihak bersepakat perihal harapan pekerjaan yang dilakukan bersama-sama serta mengenai hubungan kerja tersebut. Setelah harapan tersebut telah ditentukan, hati saya pun terbuka dan saya siap.

Anda + Karyawan

Hubungan antara pendiri/manajer/bos dengan karyawan mereka merupakan topik yang selalu diperdebatkan dalam berbagai lingkup penggagas yang saya ikuti. Apa saja hal yang terlalu dekat? Apa saja hal yang kurang dekat? Apa saja hal yang tidak pantas dilakukan? Tim saya adalah keluarga bisnis saya, sehingga saat karyawan baru bergabung dalam tim, saya menyambutnya dengan sepenuh hati.

Anda harus memercayai orang yang Anda rekrut. Sebelum merekrut seseorang, selalu telepon mereka, atau lebih baik adakan konferensi video. Saat Anda melakukan percakapan tatap muka, Anda akan lebih mengetahui jika orang yang Anda wawancarai akan cocok dengan pekerjaan tersebut atau tidak. Saat sedang mewawancarai seseorang, terdapat beberapa tanda bahaya yang mencegah saya memberikan pekerjaan kepada kandidat tersebut:

Tanda bahaya pertama: Datang terlambat

Apabila seseorang datang terlambat pada saat wawancara, kesempatan orang tersebut untuk memperoleh pekerjaan menurun drastis. Situasi darurat dapat saja terjadi, dan jika demikian, ada baiknya untuk mengirimkan pemberitahuan terlebih dahulu. Terlambat tanpa alasan yang jelas menunjukkan kurangnya kedisiplinan dan antusiasme dalam memperoleh pekerjaan.

Tanda bahaya kedua: "Sesungguhnya saya lebih ingin bekerja dari rumah."

Karena kami bekerja dengan banyak pemilik bisnis dan orang-orang lainnya melalui dunia maya, kami menerima banyak lamaran pekerjaan dari orang-orang yang ingin bekerja dari rumah. Saat wawancara, saya mengamati bahwa beberapa dari mereka menganggap pekerjaan yang dilakukan dari rumah terasa lebih mudah jika dibandingkan dengan pekerjaan lain. Sikap seperti itu tidak dapat saya toleransi. Saya tidak akan mempertimbangkan calon karyawan yang menunjukkan bahwa mereka hanya ingin bekerja dari rumah dan tidak memedulikan misi perusahaan.

Tanda bahaya ketiga: Kurangnya pengetahuan mengenai perusahaan Anda

Saya selalu melontarkan pertanyaan mengenai perusahaan dan misi kami untuk melihat jika kandidat telah melakukan riset terlebih dahulu. Yang mengherankan adalah, saya masih kerap menjumpai orang-orang yang tidak cukup peduli untuk mempelajari perusahaan yang mereka lamar. Apabila pengetahuan kandidat atas perusahaan saya kurang, saya pun juga tidak akan mempedulikannya.

Kiat unggulan saya perihal hubungan karyawan: Saya telah belajar untuk tidak mendengarkan semua pendapat kontradiktif mengenai topik ini dan cukup berpegang teguh pada intuisi saya. Saya menyarankan Anda untuk melakukan hal yang sama.

Anda + Komunitas Anda

She Takes on the World Inc. adalah perusahaan sosial. Saya ingin memperjelas hal ini: perusahaan sosial bukanlah perusahaan nirlaba, meskipun banyak orang berasumsi demikian. Kami adalah perusahaan komersial yang memusatkan diri pada pendapatan berkelanjutan dan berskala yang memaksimalkan laba kami, sehingga kami dapat menggunakan sebagian laba tersebut untuk memberikan dampak pada ketiga pilar derma yang kami sasar, yakni: kewirausahaan, pendidikan, dan pemberdayaan.

Sebagai contoh, dengan kesuksesan The Conquer Club dan The Concord, yakni otak penggagas saya yang cemerlang, musim panas ini, kami mampu membangun The Conquer Academy di Tanzania. Pembukaan sekolah ini merupakan salah satu hari paling bahagia dalam hidup saya, dan saya tidak sabar untuk segera mengunjunginya tahun depan. Proyek-proyek demikian merupakan "latar belakang" serta alasan kami bekerja keras mengembangkan perusahaan ini.

Kiat unggulan saya perihal hubungan komunitas: Temukan cara untuk memberikan kontribusi dan gunakan bisnis Anda untuk saling memberi dengan menyesuaikan pada nilai pribadi dan nilai bisnis yang Anda junjung.

Dari pengalaman saya sebagai murid A Course in Miracles, saya menerima salah satu nasihat terbaik yang pernah saya dengar mengenai hubungan. Kursus ini membicarakan bagaimana tidak ada hubungan yang tidak sengaja terbentuk, dan setiap hubungan tersebut memberikan kita pelajaran yang harus kita telaah, baik hubungan dalam kehidupan pribadi kita maupun hubungan bisnis.

Setiap hubungan merupakan sebuah cermin besar, sehingga Anda harus cermat melihat bayangan yang terpantul darinya.

Entri blog ini disponsori oleh Visa Business dan narablog menerima kompensasi dari Visa atas waktunya dalam membagikan pandangan mereka melalui postingan ini. Pandangan yang diungkapkan di sini semata-mata milik narablog, bukan Visa. Kunjungi http://facebook.com/visasmallbiz untuk melihat Laman Facebook yang telah ditata ulang: Well Sourced by Visa Business. Laman ini disediakan sebagai ruang bagi pemilik bisnis kecil untuk mengakses sumber daya yang mendidik, membaca kisah sukses dari pemilik bisnis lain, terlibat dengan rekan sejawat, dan menemukan kiat untuk mengelola bisnis dengan lebih efisien. Setiap bulan, Laman ini akan memperkenalkan tema baru yang akan berfokus pada topik yang bermanfaat bagi keberhasilan pemilik bisnis kecil. Untuk memperoleh kiat dan saran tambahan serta informasi mengenai solusi bisnis kecil Visa, ikuti @VisaSmallBiz dan kunjungi http://visa.com/business.

28/08/2014 dari She Takes on the World

Latihan Pembangun Tim

Anda tidak harus menjalankan bisnis Anda seorang diri. Kami telah mengumpulkan beragam sumber daya mengenai latihan pembangun tim untuk membantu Anda membina, melimpahkan wewenang, dan meningkatkan dinamika karyawan Anda. Kami bekerja sama dengan pendiri dan CEO www.Create-Learning.com, Michael Cardus, yang telah bekerja sama dengan perusahaan berskala kecil maupun besar guna mengoptimalkan potensi tim mereka. Ia menyusun dua latihan untuk Anda:

• The Coaching Wheel adalah sumber daya untuk melatih cara pengambilan keputusan dengan efisien. Apabila Anda beserta tim menggunakan langkah pengambilan keputusan yang sama, kemungkinan untuk mencapai kesimpulan dan sasaran yang sama berbarengan cukup besar.
• Social-Network-Unplugged-Network menghubungkan Anda dan anggota tim secara visual melalui kesamaan bisnis dan pribadi. Anda dapat mengetahui hal-hal yang tidak Anda ketahui sebelumnya mengenai rekan kerja Anda. Harapannya, hal ini akan semakin melekatkan tim Anda.

Cari tahu mengenai latihan tersebut di sini dan lihat cara latihan tersebut bermanfaat bagi tim Anda.

28/08/2014 dari Visa Business

Merekrut demi Kesuksesan: 4 Hal yang Harus Dicari dan Dihindari pada Karyawan Baru

Postingan blog ini ditulis untuk Visa Business sebagai bagian dari tema bulan Agustus, yakni Memelihara Hubungan Bisnis Kecil Anda. Setiap bulan, Visa Business berfokus pada sebuah topik dan menawarkan gagasan yang dapat dilakukan untuk mengelola bisnis Anda, karyawan, pelanggan, serta diri Anda sendiri. Kunjungi laman Facebook kami, Well Sourced by Visa Business, untuk menemukan solusi efisien, informasi mendalam, serta sumber daya tepercaya.

Demi menjamin kandidat selanjutnya akan bertahan lama dalam tim Anda, sangatlah penting untuk mengetahui hal yang harus dicari selagi Anda menyaring resume yang berdatangan. Inilah beberapa hal yang perlu Anda cari dan hindari saat merekrut karyawan baru.

Untuk bisnis yang tengah berkembang, sebagian besar kesuksesan disebabkan oleh tindakan merekrut dan mempertahankan orang yang tepat. Akan tetapi, meskipun kini telah tersedia banyak alat bantu yang dapat digunakan pemilik bisnis kecil, banyak orang masih melakukan kesalahan yang sangat merugikan dengan merekrut orang yang salah. Waktu yang diperlukan untuk melakukan riset dan mewawancarai berbagai kandidat demi menemukan orang yang tepat sangat setimpal jika hal tersebut mampu menyelamatkan perusahaan dari kerugian sebesar ratusan ribu dolar akibat latihan yang sia-sia serta produktivitas yang hilang.

Pertimbangkan Jenis Pekerjaan

Sebelum memulai pencarian Anda, ketahui jenis kepribadian yang Anda cari. Apabila orang tersebut akan bertugas di lapangan setiap hari, yakni dengan meningkatkan penjualan, Anda harus mencari pengalaman dalam resume pekerjaan, kepribadian saat wawancara, dan sedikit ego. Perwakilan layanan pelanggan memerlukan sosok yang ramah, sabar, serta mampu meredam situasi yang memanas. Akan tetapi, jika Anda mencari seseorang untuk menangani komunikasi tertulis atau menangani tugas harian bisnis Anda, Anda dapat menemukan informasi yang diperlukan dalam resumenya dengan mencari kesalahan kecil, yang menandakan orang tersebut tidak memperhatikan detail.

Karena merekrut orang yang salah akan sangat merugikan secara finansial, perusahaan mungkin perlu mempertimbangkan pengujian kandidat untuk memastikan "kesesuaiannya". Perusahaan manajemen bakat, Caliper, memberikan wawasan mengenai kepribadian kandidat serta memasangkan mereka dengan lowongan pekerjaan yang Anda buka untuk menentukan "kecocokan" kandidat dengan pekerjaan tersebut. Carolyn Crummey, pemilik VirTasktic, menggunakan layanan tersebut selama bertahun-tahun saat ia masih menjabat sebagai Direktur Operasi untuk firma perwakilan produsen. Ia sangat menyarankan bisnis kecil untuk berinvestasi kecil dengan menggunakan layanan tersebut sebelum merekrut karyawan. "Kami telah menggunakan pengujian Caliper untuk setiap perekrutan yang kami lakukan, mulai bidang penjualan luar hingga layanan pelanggan dan administrasi. Alasannya, meskipun kami dapat melihat pengalaman terdahulu dan pengujian keterampilannya, kami tidak selalu berhasil menerka kepribadiannya. Padahal, kepribadian merupakan bagian tersulit demi dapat merekrut orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat. Investasi kecil yang kami korbankan di awal untuk melakukan pengujian sungguh setimpal dengan hasilnya. Hal ini tidak hanya menyelamatkan kami dari berbagai kesalahan perekrutan, namun juga membantu mengembangkan karyawan yang kami pekerjakan, sebab kami telah mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka serta dapat mengembangkannya berdasarkan informasi tersebut."

Jangan Buru-Buru Menilai

Meskipun para ahli telah mewanti-wanti untuk tidak mempekerjakan seseorang dengan jarak antarpekerjaan yang besar atau yang kerap berganti pekerjaan, dalam situasi ekonomi seperti ini, manajer perekrutan akan lebih sering melihat fenomena ini. Jangan serta-merta mengacuhkan prospek tersebut. Alih-alih, berusahalah untuk mengetahui alasan di balik permasalahan kerja tersebut guna mengurangi kekhawatiran Anda. Apakah orang ini bernyali kecil atau apakah dia hanya berusaha mengambil kesempatan guna menjadi bagian dari perusahaan rintisan untuk jangka panjang?

Temukan Rasa Semangat

Selama proses peninjauan resume pekerjaan dan mewawancarai kandidat, carilah kandidat yang menunjukkan semangat yang besar dalam hal apa pun yang telah mereka lakukan. Baik Anda tengah merekrut tenaga profesional di bidang SDM atau manajer pemasaran, Anda harus mencari orang yang bersemangat di bidang tersebut. Anda dapat mencari tahu hal tersebut dengan mengajukan pertanyaan wawancara seputar pekerjaan mereka sebelumnya. Apabila mereka tidak dapat memberikan jawaban yang jelas mengenai pekerjaan mereka pada masa lampau, pertimbangkan hal tersebut sebagai tanda bahaya.

Tentukan Ketertarikan

Salah satu kesalahan yang dilakukan perusahaan adalah mengasumsikan wawancara kerja sebagai proses searah. Sebagaimana Anda memilah kandidat yang pas untuk tim Anda, kandidat juga harus menaruh minat pada organisasi dan pekerjaan itu sendiri.  Selama proses wawancara, pelamar harus menunjukan tanda-tanda bahwa mereka telah menyisihkan waktu untuk melakukan riset mengenai perusahaan Anda dan mendukung model bisnis Anda. Kandidat juga harus mengajukan pertanyaan dan tampak sedang mempertimbangkan kesesuaian bisnis ini untuk mereka, sama halnya seperti Anda.

Menyusun tim yang tepat merupakan kunci kesuksesan bisnis Anda. Seiring Anda mencari orang yang tepat untuk bergabung dengan tim Anda, berikan waktu untuk mengenal calon karyawan dan pastikan karyawan baru tersebut memiliki semangat yang sama seperti Anda dalam mengembangkan bisnis Anda.

Entri blog ini disponsori oleh Visa Business dan narablog menerima kompensasi dari Visa atas waktunya dalam membagikan pandangan mereka melalui postingan ini. Pandangan yang diungkapkan di sini semata-mata milik narablog, bukan Visa. Kunjungi http://facebook.com/visasmallbiz untuk melihat Laman Facebook yang telah ditata ulang: Well Sourced by Visa Business. Laman ini disediakan sebagai ruang bagi pemilik bisnis kecil untuk mengakses sumber daya yang mendidik, membaca kisah sukses dari pemilik bisnis lain, terlibat dengan rekan sejawat, dan menemukan kiat untuk mengelola bisnis dengan lebih efisien. Setiap bulan, Laman ini akan memperkenalkan tema baru yang akan berfokus pada topik yang bermanfaat bagi keberhasilan pemilik bisnis kecil. Untuk memperoleh kiat dan saran tambahan serta informasi mengenai solusi bisnis kecil Visa, ikuti @VisaSmallBiz dan kunjungi http://visa.com/business.

27/08/2014 dari Smallbiztechnology.com

Kandidat yang Anda Wawancarai Memiliki Tanda Bahaya Besar– Dan Inilah Alasannya!

Postingan blog ini ditulis untuk Visa Business sebagai bagian dari tema bulan Agustus, yakni Memelihara Hubungan Bisnis Kecil Anda. Setiap bulan, Visa Business berfokus pada sebuah topik dan menawarkan gagasan yang dapat dilakukan untuk mengelola bisnis Anda, karyawan, pelanggan, serta diri Anda sendiri. Kunjungi laman Facebook kami, Well Sourced by Visa Business, untuk menemukan solusi efisien, informasi mendalam, serta sumber daya tepercaya.

Anda pasti pernah mendengar pepatah: Di mana ada asap, di situ ada api. Hal ini tidak hanya berlaku bagi kebakaran hutan… namun juga bagi kandidat yang meninggalkan kesan "janggal". Jangan lewatkan kiat yang wajib dibaca berikut seputar cara mengenali tanda bahaya umum yang mungkin ditunjukkan oleh calon karyawan baru yang berbahaya bagi bisnis.

Sebagian besar pemilik bisnis kecil menyadari betapa pentingnya memeriksa karyawan baru sebelum mereka direkrut. Hal ini terasa semakin nyata jika Anda pernah merasakan betapa sulitnya bekerja, menegur, dan memecat karyawan dengan kinerja kurang. Masa percobaan dapat dilakukan, namun hal tersebut tidak boleh mengesampingkan uji kelayakan yang diperlukan untuk menyaring karyawan buruk sejak awal.

Apabila Anda menyepelekan hal ini dengan hanya memilih sembarang orang, berharap untuk yang terbaik, dan mengisi kekosongan jabatan — pikirkan kembali. Menurut Center for American Progress, perusahaan perlu mengeluarkan biaya sejumlah satu per lima gaji karyawan untuk menggantikan karyawan tersebut. Untuk bisnis yang mengalami tingkat penggantian karyawan yang tinggi, hal tersebut akan menyedot biaya yang signifikan. "Studi lebih lanjut menyebutkan bahwa penggantian karyawan akan menyedot biaya tinggi akibat hilangnya produktivitas yang dirasakan saat karyawan meninggalkan pekerjaan, biaya perekrutan dan pelatihan karyawan baru, serta produktivitas yang melamban hingga karyawan baru mulai terbiasa dengan ritme kerja baru mereka."

Biaya penggantian karyawan tinggi sangatlah mahal. Sebagaimana dijelaskan oleh wiraswasta William G. Bliss, yakni Presiden Bliss & Associates Inc., "Anda harus mempertimbangkan bahwa hilangnya waktu dan produktivitas tidak lebih penting atau serius jika dibandingkan dengan biaya yang berkaitan dengan pembayaran tunai kepada vendor yang menyediakan jasa periklanan atau staf sementara. Biaya tersebut sangat membebani perusahaan."

Alangkah baiknya jika Anda mempekerjakan karyawan yang benar sejak awal. Untungnya, sejak awal akan menampilkan sejumlah sifat yang tidak dikehendaki serta menunjukkan bahwa mereka tidak cocok bekerja bagi perusahaan ini. Inilah tiga tanda bahaya besar yang harus diperhatikan selama proses perekrutan dan wawancara:

1. Memiliki kesan umum yang negatif.

   Parahnya, karyawan berwatak negatif dapat memicu konflik serta mengikis semangat kerja di tempat kerja. Sebagaimana yang disarankan Tim Gould dari HR Morning,"Mereka tidak selalu mudah ditemukan, namun mereka dapat menimbulkan kerusakan masif seiring waktu. Pada sebagian besar kasus, mereka tidak membuat kesalahan besar yang akan menjadikan dirinya menjadi pusat perhatian. Biasanya, kinerja mereka cukup baik agar tidak sering ditegur. Bak virus yang menjalar di belakang program komputer, kepribadian beracun mereka menggerogoti tujuan-dan akhirnya laba perusahaan-selama berminggu-minggu, bahkan bertahun-tahun."

   Sikap negatif merusak suasana kondusif dan menciptakan lingkungan yang sarat akan rasa ketidakpercayaan, selagi mencemari persepsi tentang orang tersebut, sehingga mereka tampak lemah dan tidak profesional. Sebaliknya, karyawan sukses yang bersikap positif belajar menjalin hubungan baik sekaligus menjadi kontributor bernilai tinggi. Meskipun sifat negatif jamak dijumpai di tempat kerja, sifat negatif yang mengakar merupakan tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan.

2. Mengakui kesalahan tidak ada dalam kamus mereka.

   Pertanyaan terbuka sangat ampuh digunakan saat wawancara. Hal ini memungkinkan kandidat membagikan contoh tertentu dan menunjukkan skenario pada pekerjaan sebelumnya. Apabila kandidat karyawan cepat menyalahkan orang lain, tetapi tidak melihat kesalahannya sendiri, nantinya hal ini akan menjadi masalah. Tiada seorang pun yang terus memberikan kinerja sempurna dalam bisnis. Saling menuduh untuk menutupi perilaku buruk dan melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain bukanlah tindakan yang dapat ditoleransi dalam budaya perusahaan mana pun.

   Sebagai kontributor Psychology Today, Elliot D. Cohen, Ph.D. menjelaskan bahwa: "Salah satu hiburan manusia yang paling merugikan adalah saling menuduh. Tindakan tersebut menjadi penyebab jatuhnya banyak korban jiwa akibat perang, terjadinya pertikaian saat berkendara yang berujung pada penyesalan, dan dalam tingkat antarpribadi yang luas (sosial, keluarga, dan berkaitan dengan pekerjaan), dapat berujung pada tumpukan perasaan frustrasi dan ketidakbahagiaan." Meskipun demikian, bertanggung jawab atas keputusan yang baik dan buruk dalam tempat kerja merupakan tanda kedewasaan dan kesadaran diri. Jadi, jika calon karyawan baru Anda menunjukkan kebiasaan suka menuduh, Anda perlu mengerahkan upaya perekrutan Anda ke arah yang baru.

3. Kurangnya semangat dan ambisi akan sangat jelas.

   Karyawan terbaik akan mencari pekerjaan yang penuh makna dan menantang. Mereka pun akan mempertimbangkan pelatihan dan kesempatan pengembangan secara aktif untuk mengembangkan diri secara pribadi dan profesional. Sikap yang positif, etos kerja yang pantang menyerah, serta pencapaian yang mengagumkan merupakan kriteria karyawan ideal. Namun, kurangnya ambisi, etos kerja yang lesu, serta sedikitnya pencapaian yang membanggakan lebih sulit untuk dikenali.

   Apabila kandidat hanya ingin mengisi jabatan yang kosong, pertimbangkan hal tersebut sebagai tanda bahaya. Meskipun demikian, tanda bahaya jenis ini dapat diterima jika Anda benar-benar membutuhkan sosok untuk mengisi posisi yang kosong dalam bagan organisasi Anda. Meskipun Anda tidak boleh mencari karyawan hanya untuk melimpahkan tumpukan pekerjaan yang belum terselesaikan secara tidak adil, kandidat untuk pekerjaan Anda harus menunjukkan semangat dalam mengerjakan tantangan baru dan tanggung jawab pekerjaan.

   Apabila mereka ragu saat ditanyai seputar opini mengenai gagasan baru di tempat kerja ataupun cepat berujar:"Saya tidak dapat melakukannya" atau "Hal itu mustahil" tanpa pertimbangan lebih lanjut, hal tersebut telah menunjukkan alasan yang sangat logis untuk tidak mempekerjakannya. Pada akhirnya, Anda ingin mempekerjakan karyawan yang mampu mengatasi halangan dan menemukan cara kreatif di sekitarnya. Apabila seseorang menunjukkan perilaku "mudah menyerah" terlalu awal, mereka berpotensi menyebabkan masalah pada kemudian hari-dan menyeret karyawan lain bersamanya.

Pada akhirnya, sebelum Anda membuat penawaran, lakukanlah setelah Anda menyelesaikan uji kelayakan yang diperlukan agar Anda tidak dirugikan. Apabila Anda berpikir bahwa tanda bahaya tidak akan menimbulkan kerugian, pertimbangkanlah biaya pengunduran diri, perekrutan, wawancara, pengangkatan, orientasi, pelatihan, hilangnya produktivitas, potensi terjadinya ketidakpuasan pelanggan, berkurang atau hilangnya penjualan, biaya administratif, dan masih banyak lagi …

Entri blog ini disponsori oleh Visa Business dan narablog menerima kompensasi dari Visa atas waktunya dalam membagikan pandangan mereka melalui postingan ini. Pandangan yang diungkapkan di sini semata-mata merupakan milik narablog, bukan Visa. Kunjungi http: //facebook.com/visasmallbiz untuk melihat Laman Facebook yang telah ditata ulang: Well Sourced by Visa Business. Laman ini disediakan sebagai ruang bagi pemilik bisnis kecil untuk mengakses sumber daya yang mendidik, membaca kisah sukses dari pemilik bisnis lain, terlibat dengan rekan sejawat, dan menemukan kiat untuk mengelola bisnis dengan lebih efisien. Setiap bulan, Laman ini akan memperkenalkan tema baru yang akan berfokus pada topik yang bermanfaat bagi keberhasilan pemilik bisnis kecil. Untuk memperoleh kiat dan saran tambahan serta informasi mengenai solusi bisnis kecil Visa, ikuti @VisaSmallBiz dan kunjungi http://visa.com/business.

19/08/2014 dari YFS Magazine

Cara Meningkatkan Pendapatan dan Mendapatkan Kembali Kebebasan Anda dengan Mengalihdayakan ke Orang yang Tepat

Postingan blog ini ditulis untuk Visa Business sebagai bagian dari tema bulan Agustus, yakni Memelihara Hubungan Bisnis Kecil Anda. Setiap bulan, Visa Business berfokus pada sebuah topik dan menawarkan gagasan yang dapat dilakukan untuk mengelola bisnis Anda, karyawan, pelanggan, serta diri Anda sendiri. Kunjungi laman Facebook kami, Well Sourced by Visa Business, untuk menemukan solusi efisien, informasi mendalam, serta sumber daya tepercaya.

Banyak pemilik bisnis dengan kepribadian jenis A, dan saya pun demikian. Kita ingin mengendalikan semuanya, setiap saat. Yang lebih buruk lagi, kita merasa bahwa orang lain tidak mampu melakukannya sebaik kita. Sayangnya, pemikiran seperti ini membelenggu bisnis Anda dan membatasi perkembangan pendapatan Anda.

Omong kosong lain yang kita buat agar tidak merekrut seseorang ialah kita tidak sanggup menggajinya. Kenyataannya, jika Anda mengupah seseorang dengan gaji USD15 hingga USD50 per jam, Anda akan mendapatkan kembali uang tersebut dengan pendapatan dua kali lipat dari gaji yang Anda bayarkan, sehingga pendapatan Anda akan meningkat. Itulah yang terjadi pada saya. Semakin banyak saya merekrut karyawan, semakin banyak uang yang saya dapatkan berkat kebebasan saya untuk berfokus pada hal terbaik yang dapat saya lakukan. Dan jika Anda benar-benar tidak mampu menggaji seseorang, selalu terbuka kesempatan untuk bertukar jasa dengan orang lain.

Hadapi saja, Anda bukan pahlawan super. Anda tidak mungkin melakukan semuanya sendiri, dan akan terdapat saat ketika Anda tidak dapat melejitkan pendapatan sebab Anda kekurangan tenaga untuk melakukannya. Pada saat saya memutuskan untuk merekrut bantuan yang diperlukan dan tidak melakukan segalanya sendiri, semuanya berubah. Pendapatan saya telah berkembang dengan proporsi yang sama dengan jumlah pengalihdayaan yang telah saya lakukan selama bertahun-tahun.

Memutuskan Hal yang Perlu Diserahkan

Salah satu manfaat terbesar pengalihdayaan adalah Anda dapat memanfaatkan sebanyak mungkin keterampilan dari karyawan yang diperlukan demi menyelesaikan tugas. Saya memiliki kelompok yang terdiri atas 14 kontraktor yang bekerja dengan saya. Beberapa bekerja dengan saya secara berkelanjutan, sementara yang lainnya bekerja berdasarkan proyek. Saya memiliki berbagai asisten virtual, perancang situs web, tenaga profesional TI, dan dua ahli teknologi web. Mereka adalah orang-orang yang dapat menyelesaikan masalah situs dan menciptakan pengodean khusus kapan pun diperlukan. Karena saya menerbitkan buku, saya mengontrakkan proyek ke sejumlah editor, perancang buku, dan ahli pengindeks buku. Saya juga bekerja bersama penulis kreatif, peneliti, dan staf pembukuan. Sebenarnya, staf pembukuan tersebut merupakan karyawan pertama yang saya pekerjakan 11 tahun lalu saat pertama kali menjadi wiraswasta. Saya benci berurusan dengan angka dan sangatlah wajar jika saya meminta bantuan orang lain untuk melakukannya.

Apabila Anda memerlukan bantuan dalam memutuskan jenis tugas yang perlu dialihdayakan, inilah sejumlah pertimbangannya:

• Tugas yang melelahkan atau tidak Anda sukai (sungguh, ini membuat Anda dapat bernapas lega!)
• Tugas yang dapat ditangani orang lain dengan mudah untuk Anda (seperti dokumen administrasi sederhana)
• Manajemen konten situs web
• Manajemen kalender/jadwal
• Penagihan, pengiriman, atau penerimaan
• Layanan pelanggan menggunakan telepon, web, atau email
• Manajemen media sosial
• Tugas yang menurut Anda tidak dapat ditangani orang lain!

Faktanya, jika Anda dapat melakukannya, orang lain juga dapat melakukannya. Apabila Anda tidak dapat menemukan seseorang dengan keterampilan yang diperlukan, cukup luangkan waktu untuk melatih kandidat hebat Anda. Lalu, relakan kendali yang sukar Anda lepaskan tersebut.

Mempekerjakan dan Mengelola Orang yang Tepat untuk Pekerjaan

Saya harus mempelajarinya dengan susah payah bahwa Anda harus mengetahui hal yang ingin dicapai dengan jelas untuk setiap orang yang dipekerjakan. Pada tahun pertama pengalihdayaan ini, asisten virtual saya terus berganti karena saya memaksakan hal yang tidak sesuai dengannya. Saya harus mengawali dengan menetapkan peran dan tugas yang dilibatkan, lalu mencocokkannya dengan seseorang yang telah memiliki keterampilan tersebut. Mengetahui hal tersebut sangat berpengaruh bagi bisnis saya.

Anda juga berperan penting dalam keberhasilan karyawan yang Anda pekerjakan, sebab Anda harus menjadi pemimpin. Tak hanya sekadar pemimpin, melainkan pemimpin yang baik dengan memberikan petunjuk dan harapan yang jelas. Idealnya, Anda harus mendokumentasikan proses Anda. Saya memiliki setumpuk berkas berisi dokumen yang mencakup semua hal, mulai cara menelepon calon klien hingga daftar periksa yang menjelaskan langkah-langkah memposting konten ke dalam situs web saya. Menyerahkan informasi ini kepada karyawan baru akan mempermudah hidup Anda berdua.

Kemudian, Anda hanya perlu memantau hasilnya dan menyesuaikannya. Saya memperlakukan karyawan sebagaimana saya ingin diperlakukan. Artinya, saya memuji dan berterima kasih atas pekerjaan hebat yang mereka lakukan. Saya juga menyampaikan masalah dengan jelas dan tenang, serta tidak pernah terlalu mengkhawatirkan kinerja mereka. Apabila pekerjaan kontraktor memerlukan terlalu banyak pengawasan untuk mengonfirmasi pekerjaan tersebut ditangani dengan benar, hal tersebut merupakan indikator utama bahwa orang tersebut tidak cocok bagi tim saya. Dalam kasus tersebut, alangkah lebih baik jika Anda melangkah ke depan dan merekrut orang lain.

Wujudkanlah (Anda Boleh Berterima Kasih Nanti!)

Hal paling mendasar ialah bisnis saya tidak akan menjadi seperti sekarang tanpa tim berisi orang-orang hebat yang membantu saya mewujudkannya. Baru-baru ini, saya mengalami kehilangan yang sangat mengguncang (kematian suami saya yang tidak terduga), dan jika bukan karena tim saya, bisnis saya pasti telah terhambat. Asisten saya maju dan mengambil alih pekerjaan, sehingga saya dapat memiliki waktu yang benar-benar dibutuhkan untuk menyembuhkan rasa kehilangan saya. Saya bahkan tidak ingin membayangkan bagaimana melakukannya tanpa mereka.

Ingatlah, banyak dari kita terjun ke dunia wirausaha demi memperoleh kebebasan dan jaminan finansial, namun jika Anda terikat pada bisnis Anda sebagai satu-satunya pekerjaan, kebebasan merupakan hal yang mustahil. Pendapatan Anda nantinya juga tidak dapat ditingkatkan lagi. Pengangkatan karyawan akan memberi Anda sekelumit kebebasan yang layak diperoleh, serta melejitkan pendapatan Anda dalam prosesnya.

Untuk menemukan kontraktor berpengalaman, mintalah rekomendasi rekan-rekan Anda atau kunjungi: Elance.com, Odesk.com, atau IVAA.org.

Entri blog ini disponsori oleh Visa Business dan narablog menerima kompensasi dari Visa atas waktunya dalam membagikan pandangan mereka melalui postingan ini. Pandangan yang diungkapkan di sini semata-mata milik narablog, bukan Visa. Kunjungi http://facebook.com/visasmallbiz untuk melihat Laman Facebook yang telah ditata ulang: Well Sourced by Visa Business. Laman ini disediakan sebagai ruang bagi pemilik bisnis kecil untuk mengakses sumber daya yang mendidik, membaca kisah sukses dari pemilik bisnis lain, terlibat dengan rekan sejawat, dan menemukan kiat untuk mengelola bisnis dengan lebih efisien. Setiap bulan, Laman ini akan memperkenalkan tema baru yang akan berfokus pada topik yang bermanfaat bagi keberhasilan pemilik bisnis kecil. Untuk memperoleh kiat dan saran tambahan serta informasi mengenai solusi bisnis kecil Visa, ikuti @VisaSmallBiz dan kunjungi http://visa.com/business.

Mempererat Hubungan Melalui Pelimpahan Wewenang

Postingan blog ini ditulis untuk Visa Business sebagai bagian dari tema bulan Agustus, yakni Memelihara Hubungan Bisnis Kecil Anda. Setiap bulan, Visa Business berfokus pada sebuah topik dan menawarkan gagasan yang dapat dilakukan untuk mengelola bisnis Anda, karyawan, pelanggan, serta diri Anda sendiri. Kunjungi laman Facebook kami, Well Sourced by Visa Business, untuk menemukan solusi efisien, informasi mendalam, serta sumber daya tepercaya.

Menyusun Daftar Twitter untuk Menjalin Hubungan yang Menghasilkan Penjualan

Postingan blog ini ditulis untuk Visa Business sebagai bagian dari tema bulan Agustus, yakni Memelihara Hubungan Bisnis Kecil Anda. Setiap bulan, Visa Business berfokus pada sebuah topik dan menawarkan gagasan yang dapat dilakukan untuk mengelola bisnis Anda, karyawan, pelanggan, serta diri Anda sendiri. Kunjungi laman Facebook kami, Well Sourced by Visa Business, untuk menemukan solusi efisien, informasi mendalam, serta sumber daya tepercaya.

Membangun dan memelihara hubungan adalah komponen utama keberhasilan strategi bisnis kecil. Bahkan, mendorong hubungan bisnis kecil dapat memberi Anda keuntungan kompetitif yang unik.

Untungnya, untuk membangun dan menjaga koneksi dengan pelanggan saat ini ataupun calon pelanggan, Anda tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Contohnya, Anda dapat menggunakan daftar Twitter untuk mengikuti jenis orang atau konten tertentu, dan bergabung dengan percakapan yang relevan.

Inilah lima cara dalam menggunakan daftar Twitter demi menjalin hubungan yang dapat berubah menjadi penjualan.

1. Libatkan Diri dengan Calon Pelanggan

   Untuk memulainya, susun daftar pengguna Twitter yang sesuai dengan profil pelanggan sasaran Anda. Anda dapat menambahkan mereka ke dalam daftar Twitter publik atau pribadi tanpa perlu mengikuti mereka dan sebaliknya.

   Anda dapat memantau kicauan yang diunggah pengguna dalam daftar ini dan masuk ke percakapan sebagaimana mestinya. Jangan menjual! Alih-alih, tambahkan informasi yang bermanfaat ke dalam percakapan yang tengah berlangsung, dan Anda akan mulai membangun hubungan dengan calon klien yang nantinya dapat menghasilkan penjualan.

2. Berinteraksi dengan Pelanggan Saat Ini

   Anda juga dapat menyusun daftar Twitter pelanggan Anda saat ini dan memantau pertanyaan, rujukan, dll.

   Jangan lupa untuk berterima kasih saat pelanggan menyampaikan hal positif tentang bisnis Anda! Sekalipun mereka tidak mencantumkan nama pengguna Twitter Anda, Anda akan melihat tweet mereka jika Anda memasukkan mereka ke dalam daftar Twitter yang lebih kecil dan mudah dikelola.

3. Pantau Pesaing

   Jangan takut menyusun daftar Twitter pribadi guna memantau pesaing Anda. Anda tidak akan pernah tahu kesempatan yang mungkin Anda temukan!

   Atur daftar Twitter yang Anda gunakan untuk memantau sebagai daftar pribadi. Namun, daftar yang ingin digunakan untuk mengenali orang lain dapat bersifat publik.

4. Dengarkan dan Berkomunikasi dengan Khalayak yang Lebih Luas demi Pemasaran Dari Mulut ke Mulut

   Ingatlah, daftar Twitter dapat digunakan untuk membangun hubungan dengan beragam jenis orang. Contohnya, hubungan yang terjalin melalui daftar Twitter yang dipenuhi anggota penting komunitas setempat, pemberi pengaruh online dari khalayak target Anda, atau wartawan yang menulis jenis produk atau layanan yang diberikan bisnis Anda, dapat menghasilkan pemasaran dari mulut ke mulut yang mendorong terjadinya penjualan.

5. Berlangganan ke Daftar yang Dibuat oleh Pengguna Twitter Lainnya

   Anda dapat mengikuti daftar publik yang dibuat oleh pengguna Twitter lainnya dengan mengunjungi profil mereka dan memilih daftar yang telah mereka buat. Ketika Anda menemukan daftar yang Anda sukai, Anda tidak perlu menyusunnya kembali. Klik tombol Subscribe (Berlangganan), dan Anda akan dapat memantau daftar tersebut.

   Harap diingat bahwa ketika Anda berlangganan ke suatu daftar, daftar ini akan muncul secara publik pada profil Twitter Anda. Apabila Anda tidak ingin orang lain mengetahui bahwa Anda berlangganan ke daftar tertentu, Anda harus menyusunnya ulang sebagai daftar Anda sendiri dan membuatnya bersifat pribadi.

   Bagaimana Anda menggunakan daftar Twitter untuk membangun hubungan yang menghasilkan penjualan bagi bisnis kecil Anda? Tinggalkan komentar di bawah ini dan bagikan kiat Anda.

Entri blog ini disponsori oleh Visa Business dan narablog menerima kompensasi dari Visa atas waktunya dalam membagikan pandangan mereka melalui postingan ini. Pandangan yang diungkapkan di sini semata-mata milik narablog, bukan Visa. Kunjungi http://facebook.com/visasmallbiz untuk melihat Laman Facebook yang telah ditata ulang: Well Sourced by Visa Business. Laman ini disediakan sebagai ruang bagi pemilik bisnis kecil untuk mengakses sumber daya yang mendidik, membaca kisah sukses dari pemilik bisnis lain, terlibat dengan rekan sejawat, dan menemukan kiat untuk mengelola bisnis dengan lebih efisien. Setiap bulan, Laman ini akan memperkenalkan tema baru yang akan berfokus pada topik yang bermanfaat bagi keberhasilan pemilik bisnis kecil. Untuk memperoleh kiat dan saran tambahan serta informasi mengenai solusi bisnis kecil Visa, ikuti @VisaSmallBiz dan kunjungi http://visa.com/business.

Setiap Pendiri Bisnis Kecil Memerlukan Seorang Penasihat

Postingan blog ini ditulis untuk Visa Business sebagai bagian dari tema bulan Agustus, yakni Memelihara Hubungan Bisnis Kecil Anda. Setiap bulan, Visa Business berfokus pada sebuah topik dan menawarkan gagasan yang dapat dilakukan untuk mengelola bisnis Anda, karyawan, pelanggan, serta diri Anda sendiri. Kunjungi laman Facebook kami, Well Sourced by Visa Business, untuk menemukan solusi efisien, informasi mendalam, serta sumber daya tepercaya.